KLATEN (voa-islam.com)--Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) siap mengawal tabligh akbar yang diisi oleh Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) di Karanganyar, Jawa Tengah pada 19 November 2017 mendatang. Sepuluh ribu pasukan Kokam bakal diterjunkan untuk menghalau aksi pembubaran oleh kelompok intoleran.
Komandan Kokam Jawa Tengah, Muhammad Ismail mengecam penolakan pembubaran kajian Ustadz Bachgiar Nasir (UBN) dan KH Sabri Lubis di Garut. Menurutnya, aksi penolakan dan pembubaran pengajian adalah penjajahan terhadap agama. Ia menilai perbuatan ini adalah tindak intoleran dan anti Islam
"Yang menolak pengajian adalah orang komunis yang anti terhadap Islam," ujar Ismail di Klaten, Rabu (8/11/2017).
Ismail menegaskan, bagi umat Islam menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban. Oleh karena penolakan bahkan pembubaran pengajian merupakan bentuk pemerkosaan terhadap umat Islam yang tengah menunaikan kewajiban menuntut ilmu.
Menurutnya, perbedaan faham, pandangan dan pemikiran merupakan rahmat yang dari Allah SWT. Maka tak perlu berujung pada penolakan atau pembubaran. Namun demikian, Ismail menegaskan, Kokam siap beramar ma'ruf nahi munkar menghadapi kelompok intoleran yang hendak membubarkan pengajian.
"Kalau ada gerombolan yang bubarkan kajian, Kokam akan melawan untuk mengamankan kajian Islam. Apalagi UBN tokoh Muhammadiyah pusat, maka menjadi kewajiban Kokam untuk mengawal," tandasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]