TARAKAN (voa-islam.com), Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin mengatakan ukhuwah umat Islam sedang berada di titik kritis di di beberapa tempat di Indonesia.
Salah satu sebabnya, lanjutnya, karena dinamika politik. Namun, jika ditengok lebih jauh, bisa disimpulkan bahwa akarnya adalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya ukhuwah.
"Pada hakikatnya, Setiap muslim adalah saudara. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an maupun hadits. Oleh karena itu, ukhuwah islamiyah adalah suatu keniscayaan, selama seseorang masih muslim" ucap Ketua Umum Dai Asia Tenggara ini dalam Tabligh Akbar di kompleks Masjid Baitul Izzah Islamic Center, Tarakan, Kalimantan Utara, Ahad (12/11/2017).
Selain itu, ukhuwah adalah bagian dari perintah Allah dan Rasul-Nya yang harus kita upayakan agar terwujud. Dan, masih menurut beliau, sebagai perintah tentunya ukhuwah ini adalah sesuatu yang dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala.
Wakil Sekjen MUI Pusat ini juga mengingatkan bahwa ukhuwah adalah sebab kejayaan sebuah bangsa. "Bagi kita yang ingin agar umat dan bangsa ini kembali berjaya, mari jaga ukhuwah," ujarnya.
Wujud ukhuwah, lanjutnya, adalah adanya solidaritas dan kecintaan. Yang pada puncaknya adalah kesiapan berkorban dan mendahulukan saudaranya, yang disebut dengan "itsar". Sebagaimana yang dipraktekkan generasi terbaik umat ini.
"Adapun tingkat terendah dalam ukhuwah, adalah adanya kelapangan dada ketika melihat kekurangan saudaranya, bersihnya hati seseorang dari hasad. Termasuk dalam kancah perpolitikan di Indonesia," tutur Ust. Zaitun.
Menurut Ustadz Zaitun, Cara mewujudkan ukhuwah adalah dengan menguatkan iman, serta terus berupaya menunaikan hak-hak ukhuwah kepada saudara. "Yang paling sederhana bisa kita mulai dengan menebar senyum, sapa (komunikasi), salam, dan saling memberi hadiah," katanya.
Dari ukhuwah dengan sesama muslim ini, sambungnya, bisa menjadi titik tolak persatuan dengan berbagai komponen bangsa, termasuk umat non muslim.
"Sebagaimana dahulu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam membangun persatuan dan menjaga stabilitas di Madinah yang di dalamnya ada orang-orang Yahudi,"ungkap Ust. Zaitun.
Tabligh Akbar yang digelar oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Kalimantan Utara (Kaltara) itu, mengangkat tema "Membangun Ukhuwah Islamiyah di Atas Cahaya Al Qur'an".
Hadir dalam acara ini Sekretaris Provinsi Kaltara Drs. H. Badrun, MSI memberikan sambutan sekaligus membuka acara mewakili Pemerintah Provinsi Kaltara. Beliau mendukung dan mengatakan dalam sambutannya bahwa tabligh akbar adalah salah satu upaya menguatkan ukhuwah, menebarkan syi'ar Islam, mencerdaskan umat, serta meningkatkan keshalihan sosial.
Tabligh akbar ini juga dimeriahkan berbagai pentas nasyid dan hafalan Qur'an para santri Wahdah Islamiyah Tarakan dan dihadiri ribuan peserta dari Tarakan dan sekitarnya. (bilal/voa-islam)