View Full Version
Kamis, 23 Nov 2017

TNI Apresiasi Pesantren Nuu Waar AFKN sebagai Benteng NKRI

BEKASI (voa-islam.com)—Staf khusus Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama Suprayitno Paendridayu mengungkapkan bahwa keberadaan pesantren adalah sebagai benteng NKRI.

Pernyataan ini disampaikan Suprayitno saat bersilaturahim ke Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/11/2017). Pondok Pesantren Nuu Waar diketahui mayoritas santrinya berasal dari suku asli Papua.

Dalam konteks disintegrasi misalnya. Pesantren Nuu Waar ini berupaya keras menjaga NKRI dari ancaman disintegrasi di wilayah Papua. “Pesantren sangat berperan dalan konteks ketahanan nasional,” ungkap Suprayitno.

Pada kesempatan ini, Suprayitno menampik anggapan jika pesantren adalah sarang radikalisme. "Ada anggapan pesantren tempat radikalisme adalah salah, yang menganggap itu berarti pengetahuannya belum sampai. Masih jahil dia," kata dia.

Dijelaskan Suprayitno, keberadaan pesantren juga membantu NKRI dalam regenerasi kepemimpinan nasional.

“Biasanya setiap pesantren punya visi dan misi yang umumnya tepat dengan upaya negara dalam menjaga kedaulatan,” ujar dia.

Sementara itu, Ustadz Fadlan Rabbani Garamatan, pimpinan Pesantren Nuu Waar AFKN menilai hubungan santri dan TNI dalam menjaga NKRI tidak bisa dipisahkan. Pada masa penjajahan, jelas Ustadz Fadlan, santri bahu membahu dengan TNI merebut kemerdekaan.

Ustadz Fadlan berharap, santri-santri Nuu Waar mendapat kesempatan untuk mengikuti program bela negara. “Masyarakat dan TNI tidak bisa dipisahkan, para TNI yang lagi diklat bersilaturahim ini dapat menguatkan kebangsaan dan jati diri anak bangsa. Kami berharap jika ada bela negara, libatkan kami supaya anak anak tahu alat alat angkatan laut maupun darat," ujar Ustadz Fadlan yang juga asli Papua ini. * [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version