JAKARTA (voa-islam.com), Panitia Kongres Nasional Alumni 212 menegaskan tujuan umum diadakannya Kongres adalah untuk menghimpun kembali kekuatan umat Islam dalam berbagai aspek.
Kongres juga digelar dalam rangka mengingatkan kembali akan indahnya semangat kebersamaan dan persatuan.
"Tujuan khususnya konsolidasi internal seluruh elemen yang tergabung didalam Presidium Alumni 212,"kata Panitia, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, di Jakarta,(26/11/2017).
Selain itu, perhelatan kongres tentunya juga akan menyikapi kondisi politik, sosial, hukum dan berbagai perkembangan terkini di Indonesia saat ini. Menurut Bernard, semua anak bangsa harus tahu,bahwa dewasa ini masalah dan ancaman hampir di semua lini kehidupan.
"Tidaklah mungkin permasalah-permasalahan itu bisa diselesaikan oleh sebagian kelompok saja.Generasi umat Islam harus ambil peran dan memahami permasalahan yang kita hadapi secara sungguh-sungguh akan nasib bangsa dan umat Islam dimasa-masa yang akan datang,"jelasnya.
Oleh karenanya, lanjut Bernard, mengingat para pendiri bangsa Indonesia adalah para ulama, maka sudah seharusnya umat Islam harus merawat, menjaga dan mempertahankan NKRI ini.
"Kita semua tahu, keadaan dibawah rezim Jokowi ini bukan tidak ada kebaikan dan keberhasilannya, tetapi sisi buruknya berkembang dengan sangat cepat,"tuturnya.
Pada ujungnya, katanya lagi, dengan berbagai kelalaian dan sikap abai dan tidak belajar dari sejarah, bukan tidak mungkin nasib NKRI tinggal nama. Indonesia terpecah belah menjadi negara-negara bagian dan bisa juga mengalami nasib seperti negeri melayu - Singapore yang didominasi oleh bukan etnis Melayu.
Tentu ini adalah satu contoh untuk menjadi pelajaran bersama. Persisnya setahun yang lalu, peristiwa menggetarkan dunia terjadi di Jakarta. Tujuh juta lima ratus ribu bahkan lebih kawasan monas di putihkan oleh umat Islam dalam Aksi damai menuntut penista agama diadili dan menolak Ahok untuk menjadi gubernur periode kedua.
"Dengan dipimpin oleh Imam besar Habib Muhammad Rizieq Shihab aksi berjalan sangat damai dan tertib. Itulah salah satu makna rahmatan lil'alamiin,"ucapnya.
Kongres pertama Presidium Alumni 212, tidak ingin momentum itu hilang makna di tengah gerusan musuh-musuh Islam dan NKRI yang terus menerus mengancam negri ini dengan menggunakan baju Pancasila dan kebhinekaan.
"Dan diujung kongres pastinya kita akan memberikan peringatan tegas kepada pemerintahan presiden Jokowi,"lontarnya.
Kongres juga akan mengantarkan suksesi reuni Akbar 212 di monumen nasional mengingat peristiwa tahun lalu. Banyak sekali terjadi pembunuhan karakter, Perlakuan kasar, Persekusi, bullying, penangkapan dan tindakan kriminalisasi lainnya yang dilakukan oleh rezim saat ini kepada para Alim Ulama dan para aktivis.
"Tetapi kalau yang melakukan ada dipihak pendukung pemerintah seolah - olah hukum melindungi. Ada apa dan kenapa? Untuk hal itu juga kami akan mempertanyakan. Dan kenapa Islam selalu dinisbatkan dengan radikalisme, terorisme dan kriminalisme,"ungkapnya.
Gagasan dan Pemikiran para Aktivis Islam juga harus diperjuangkan secara Terstruktur, Sistematis dan Massif agar dapat menghasilkan sebuah terobosan baru dalam menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan UUD 1945 & Pancasila, sehingga dapat mewujudkan NKRI menjadi yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud dan senantiasa mendapatkan Ridho Dari Allah SWT
"Demikian point-point penting arahan Kongres Nasional Alumni 212 yang akan diselenggarakan di Asrama haji Pondok Gede, tanggal 30 November - 1 Desember 2017. Allahu Akbar !"pungkas Bernard. (bilal/voa-islam)