SURABAYA (voa-islam.com)—Sugi Nur Raharja atau Gus Nur, pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an dan Majelis Dzikir "KAROMAH 13" Kota Palu, Sulawesi Tengah ditolak menyampaikan ceramah tablig akbar di Mulyorejo dan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Semestinya, Gus Nur dijadwalkan memberikan ceramah Ahad (17/12/2017).
Dalam sebuah video, Gus Nur menjelaskan ada simpang siur informasi perihal pihak yang menolak pengajiannya.
“Sampai detik ini simpang siur, antara Banser atau polisi. Dua oknum ini yang bermain,” ujar Gus Nur .
Namun dikatakan Gus Nur, sepekan sebelum acara pengurus Ansor Surabaya mengirim surat penolakan diselenggarakannya pengajian tersebut.
“Saya minta maaf kepada para jamaah, saya tidak bisa menemui Anda secara langsung. Sepekan sebelum acara Ansor kirim surat keberatan. Kurang dua hari, akhirnya boleh. Saya pun meluncur ke Surabaya. Ternyata kurang satu hari berubah lagi tidak boleh,” ungkap Gus Nur.
Sampai pada akhirnya, laskar FPI menjemput Gus Nur di hotel tempat ia menginap. “Sampai teman-teman FPI maksa jemput saya dari hotel dibawa ke tempat pengajian. Karena ini pengajian, tidak boleh dihalang-halangi. Masjid sudah penuh dengan jamaah. Ini kalau dibiarkan terus seperti ini perang saudara,” ujar Gus Nur.
Berikut video penjelasan Gus Nur:
*[Syaf/voa-islam.com]