BANDUNG (voa-islam.com) - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) katan Muda sangat prihatin terhadap penolakan yang menimpa Dai Muda Ustad Abdul Somad (UAS) oleh otoritas Pemerintah Hongkong yang terjadi Sabtu (23/12).
Ketua Presidium ICMI Muda Pusat Ahmad Zakiyuddin mengungkapkan bahwa Ustad Abdul Somad merupakan tokoh Umat Islam yang ramah dan damai. Dia bukan sosok 'radikal' yang patut ditakuti oleh negara manapun.
"Persekusi Ustad Abdul Somad di Hongkong tersebut tentu sangat mencederai sebagian kaum Muslimin yang berjuang untuk perdamaian," katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima voa-islam.com, Senin, (25/12).
Penolakan tersebut, menurut Zaki jelas merupakan penghinaan bagi kaum muslimin Indonesia karena Ustad Abdul Somad adalah tokoh panutan yang di hormati. Oleh karena itu ICMI Muda menyatakan sikap.
"Pertama, ICMI Muda menyatakan Protes keras terhadap persekusi Ustad Abdul Somad yang dilakukan otoritas Hongkong," ujarnya.
"Kedua, Pemerintah jangan diam saja menyikapi Persekusi Tokoh Agama oleh otoritas Hongkong. Semua pihak yang berkepentingan memiliki tanggungjawab untuk menjelaskan kepada rakyat. Begitu juga Menlu harus bisa menjelaskan bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi," lanjutnya/
Ketiga, ICMI Muda menghimbau agar umat Islam bersatu dan tidak terpancing oleh pihak-pihak yang melakukan provokasi. Ummat Islam harus solid dalam membela Para Ulama. Rapatkan barisan dan Wujudkan Ukhuwah Insaniyah, Ukhuwah Basoriah dan Ukhuwah islamiyah.
"Keempat, ICMI Muda Mendesak Kemenlu RI untuk menyampaikan nota protes terhadap kejadian tersebut, Kemenlu diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada umat Islam, khususnya yang mengundang Ustad Abdul Somad di Hongkong, dan umumnya Umat Islam Indonesia alasan penolakan Ustad Somad , jangan sampai menimbulkan isu SARA di negeri ini yang memicu kegaduhan sosial," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]