JAKARTA (voa-islam.com), Forum Jurnalis Muslim (FORJIM) resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertama di Wisma PKK di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Jumat (5/1).
Munas organisasi yang terbentuk sejak 2010 itu, dibuka oleh sekjen Forjim Shodiq Ramadhan. Dalam pidatonya, Shodiq menyinggung pilihan tema kegiatan yaitu "Mengukuhkan Jurnalis Muslim sebagai Agen Perubahan"
"Tema kegiatan hari ini memang seperti tema Mahasiswa, agent of change. Tapi, memang inilah fungsi Jurnalis sebagai alat perubahan," katanya saat membuka acara, Jakarta, Jumat Siang, (5/1/2018).
Pada kesempatan itu, hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PP PARMUSI) Usamah Hisyam sebagai keynote speaker.
Mantan wartawan senior Usamah menuturkan, pengalamannya memperjuangkan Undang-Undang Pers. Ia menjelaskan bahwa setelah DPR berhasil merealisasikan UU itu UU No. 11/1966 sebagai UU Pokok Pers pada tanggal 12 Desember 1966 , masalah selanjutnya ialah mengenai kesepakatan dalam penafsiran dari UU Pokok Pers tersebut, terutama masalah fungsi, kewajiban dan hak pers itu sendiri.
“Sebagai satu komitmen antara Pemerintah, Golkar dan partai-partai politik. Saya menyampaikan paradigma kebebasan pers harus dirubah. Yaitu kemerdekaan pers yang proporsional,” ujar Usamah.
Sehingga, lanjut Usamah, hal tersebut melatarbelakangi lahirnya Undang-Undang Pers. Dalam kesempatan itu, Usamah mengimbau agar memfokuskan program pada dua hal, yaitu peningkatan kapasitas dan kapabilitas setiap anggotanya.
“Saya rasa FORJIM harus meningkatkan kemampuan SDM-nya dalam menulis dan menganalisa dengan baik. Serta membangun militansi jurnalisme,” ujarnya.
Alasannya karena, saat ini adalah momentum komunitas media Islam untuk mengembangkan jangkauan gerakan dan mengawal agenda nasional untuk kemaslahatan umat Islam.
“Saya lihat wartawan muslim sekarang belum ada yang berani menganalisa kebijakan pemerintah. Padahal selama ini sangat nyata pemerintah mendzalimi umat Islam,” ungkapnya.
Meskipun begitu, Usamah mengaku bangga dan mengapresiasi FORJIM yang istiqamah dalam memberikan kontribusi perubahan paradigma bangsa Indonesia, termasuk dalam hal kepemimpinan Islam.
“Peran-peran ini yang bisa memainkan adalah media-media Islam. Oleh karena itu, pemimpin-pemimpin harus lahir dari pergerakan-pergerakan Islam. Insya Allah 2019 ini menjadi momentum bangkitnya kekuatan umat Islam,” katanya.
Forjim secara resmi juga mendapat penghargaan dari Perhimpunan Dr Zakir Naik Indonesia atas kerjasamanya mengawal roadshow dakwah DZN selama Indonesia dan berlangsung sukses.
"Kami sangat berterima kasih kepada Forjim, karena mengarrange informasi dan pemberitaan, hingga acara ini dapat berlangsung dengan baik," tutur Perwakilan Perhimpunan Dr Zakir Naik Indonesia, Budhi Setiawan.
Selanjutnya, Forjim juga menggelar Dialog Nasional Jurnalistik mengiringi pembukaan kegiatan. Acara itu menghadirkan Mantan Pimred Majalah Islam Sabili Ustadz Zainal Muttaqin, Mantan Wartawan Senior Majalah Gatra Ahmad Husein, dan Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar.
Kemudian, FORJIM sempat memutar video apresiasi atas Munas dari pakar teologi Dr Zakir Naik, Plt. Ketua DPR RI Fadli Zon, dan Pimpinan Perguruan Islam Asyafi'iyah KH. Abdullah Rasyid Abdullah Syafi'i(bilal/voa-islam)