View Full Version
Rabu, 10 Jan 2018

LUIS Soroti Kinerja Pemerintah Jokowi

SOLO (voa-islam.com)--Tiga tahun berkuasa pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai bobrok. Kebijakan yang dikeluarkan justru menguntungkan kepentingan bangsa asing. Sebaliknya pribumi makin sengsara.

“Pemerintahan Jokowi membuka peluang asing (Barat) dan aseng (China) semakin menguasai segala lini,” ujar Sekjen Lasykar Umat Islam Surakarta (LUIS), Yusuf Suparno, Selasa (2/1/2018) pekan lalu.

Hal ini terlihat dari kebijakan pengelolaan aset Negara. Misalnya perpanjangan kontrak Freeport, penjualan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, pemerintah juga memaksakan sejumlah proyek demi kepentingan aseng, misalnya Meikarta dan proyek reklamasi.

Bahkan pemerintahan Jokowi juga membuka kran masuknya tenaga kasar China ke Indonesia. Padahal jumlah pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi. 

Di sisi lain, pemerintahan Jokowi juga membuka lebar gesekan antar agama serta menyudutkan peran ulama dan umat Islam. Hal ini ditandai dengan alotnya penegakan hukum pada kasus Penistaan agama yang dilakukan Ahok. 

Setelah itu, berbagai tindak penistaan agama dibiarkan. Sebaliknya, kriminalisasi dan persekusi terhadap ulama dan umat Islam terjadi begitu masif.  

“Kriminalisasi dan persekusi ulama terus terjadi, sebaliknya penistaan terhadap agama dibiarkan. Misalnya Victor Laiskodat, telah dilaporkan sebagai penista agama, tapi tidak diproses oleh pihak kepolisian,” imbuh Yusuf.

Selain itu, ancaman ideologi komunis, sekuler dan juga semakin nyata. Berbagai sosok lantang menyatakan diri sebagai anak PKI. Agenda liberalisasi juga tampak dari upaya legalisasi LGBT. 

Hal ini dinilai menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, menurut Yusuf, umat Islam harus bangkit dan mengambil peran untuk menyelamatkan negara.

“Umat Islam harus bersatu dan belajar dari Pilkada DKI, pertarungan haq dan bathil itu benar benar nyata. Khususnya di Soloraya dan Jawa Tengah semoga kita bisa berhasil menyatu padukan umat Islam,” pungkasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version