KUWAIT (voa-islam.com) - Sheikh Abdullah Al-Thani, anggota keluarga kerajaan Qatar, pada hari Jum'at (19/1/2018) mengklaim bahwa Arab Saudi dan UEA ingin merebut kekayaan Qatar.
Dalam sebuah rekaman suara baru yang dirilis hari Jum'at di beberapa situs jejaring sosial, Al-Thani - yang saat ini menerima perawatan medis di Kuwait - telah memperingatkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed, mencoba untuk menyabotase Qatar, mengatakan "mereka menginginkan kekayaan Qatar".
Dia juga mengatakan dalam rekaman audio, yang direkam pada tanggal 15 Januari, "Karena tekanan pada saya, pemenjaraan saya, dan ketidakmampuan untuk kembali ke rumah atau bergabung dengan keluarga saya, yaitu kedua putri saya, saya telah memutuskan untuk mengakhiri hidup saya dengan tujuan mencegah bahaya bagi orang lain ".
Al-Thani meminta pengampunan dalam rekamannya dan mendesak negara-negara Teluk agar tidak bertengkar, dengan mengatakan, "kita adalah satu bangsa".
Al-Thani tiba di Kuwait pada hari Selasa setelah meninggalkan tempat penahanannya di Abu Dhabi, menurut media Kuwait.
Sementara Abdullah Al-Thani mengucapkan terima kasih kepada Raja Saudi, Raja Salman Bin Abdul Aziz, karena mediasinya mengenai masalah mengizinkan jemaah asal Qatar memasuki negara tersebut untuk melakukan haji, dia menggambarkan anak Raja Salman sebagai "licik".
"Krisis (Teluk) didasarkan pada kepentingan dan keinginan Mohammed bin Zayed dan Mohammed bin Salman untuk merebut kekayaan dan kekayaan Qatar," kata Al-Thani.
"Saya mendesak rekan-rekan sesama warga Qatar untuk mempertahankan posisi Anda, waspadalah terhadap mereka," tambahnya. "Mereka mungkin memikat Anda dengan uang untuk menghancurkan negara Anda sendiri. (st/MeMo)