View Full Version
Rabu, 31 Jan 2018

TGB: Pentingnya Saling Memaafkan

MATARAM (voa-islam.com), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengimbau seluruh masyarakat soal pentingnya semangat saling memaafkan.

Sebab, dengan saling memaafkan lalu kemudian diikuti dengan kebaikan-kebaikan di tengah masyarat, serta menumbuhkan sifat kasih sayang angtar sesama, maka sebanyak apapun kesalahan, kekeliruan dan kenangan tidak baik dari saudara yang lain, lambat laun akan terhapus dengan sendirinya.

Dengan saling memaafkan, lanjut TGB, kehidupan akan lebih berkah, keamanan terjamin serta rezeki akan selalu tercurah dari Allah SWT. Gubernur NTB yang juga merupakan Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia dalam keterangannya, diungkap saat silaturrahim yang diawali sholat Subuh berjama’ah di Masjid Nurul Yaqin, Monjok Culik Bangket, Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Rabu (31/01/2018).

Selain mengingatkan pentingnya saling memaafkan, di hadapan ratausan jama'ah, TGB juga mengajak masyarakat untuk terus mengokohkan persaudaraan dan memperbanyak kesempatan yang menyatukan, tidak hanya ketika berada di tempat-tempat ibadah, seperti masjid. Namun juga di tempat-tempat lain, dimana masyarakat dapat membangun hubungan baik dan silaturrahim di antara sesama. Sebab, mengokohkan persaudaraan dan membangun hubungan baik, tidak hanya kepada saudara yang memiliki ikatan darah, atau karena memiliki kesamaan iman. Namun, membangun persaudaraan itu menurut Gubernur Ahli Tafsir Al-Qur’an itu, juga berlaku kepada seluruh umat manusia.

“Kalau lahir batin kita satu, maka kita akan kuat, kokoh dan berkah. Rezeki itu datang, tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar kita punya kekayaan, atau seberapa keras kita bekerja. Namun juga, ditentukan oleh sejauh mana kita membangun hubungan baik dengan sesama,” tegas Gubernur NTB dua periode tersebut.

Lebih lanjut, TGB menguraikan bahwa salah satu jalan untuk membangun hubungan silaturrahim dan mengokohkan persaudaraan adalah dengan senantiasa berbuat baik kepada sesama. Sebab, kalau kita berbuat baik kepada orang lain, maka orang pertama yang merasakan manfaat dari perbuatan baik itu adalah diri kita sendiri.  Kalau kita membangun persaudaraan dengan terus berbuat baik dan merawat kebaikan yang ada, insya Allah akan terasa nyaman dan aman untuk menjalani kehidupan.  Namun, kalau kita tidak membangun persaudaraan, semegah apapun rumah kita, sebanyak apapun kekayaan kita miliki dan setinggi apapun jabatan kita, maka kehidupan akan terasa kering.

Di akhir tausyiahnya, Gubernur TGB mengajak para orang tua untuk menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka. “Kita contohkan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, kita contohkan untuk selalu membangun silaturrahim, berbuat baik, tanpa panjang nasehat, insya Allah, mereka akan menjadi orang baik,” Ungkap TGB sembari menegaskan bahwa memberi contoh untuk berbuat baik bagi anak-anak kita, secara tidak langsung anak membentuk karakter dan jiwa yang kuat bagi mereka. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version