JAKARTA (voa-islam.com)- Kiai Cholil Nafis bangga dengan mahasiswa yang masih kritis merespon kondisi bangsa dan negara sekarang kepada orang yang memang layak dikoreksi. Walaupun menurutnya secara “formal” mahasiswa bukanlah “wasit” di tengah permainan yang ada.
“Saya mulai bangga lagi kepada mahasiswa yang melakukan kritik dengan mengeluarkan kartu kuning meskipun mereka itu secara formal bukan wasit dan Indonesia tidak sedang bermain sepak bola, hehe. Tapi inilah koreksi anak muda kepada situasi dan kondisi pada zamannya,” akunya, di akun Twitter pribadi milliknya, belum lama ini.
Walaupun kiai Cholil tidak sebut dengan jelas siapa (personal) yang dia banggakan dalam memberikan kartu kuning tersebut, namun apresiasi lainnya datang justru tidak enggan menyebutnya. Dia adalah politisi dari Gerindra, yang menyatakan dengan rela, bahkan agar ada tuduhan yang datang ke Ketua BEM UI Zaadit Taqwa (pemberi kartu kuning) bersamanya dalam organisasi.
“Kalau ada yang nuduh Zaadit satu organisasi dengan gua, dengan senang hati gua ucapin terima kasih. Jaket almamater UI kuning, mungkin itu penyebab bawa kartu kuning, hati-hati berkunjung ke Unhas, Jaket almamaternya kalau gak salah merah,” tulis Habiburokhman, belum lama ini, di akun Twitter pribadi miliknya.
Sebelumnya, sebagaimana diketahui ada salah satu mahasiswa yang dengan sekejap nampak membuat gempar banyak orang. Dia adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Zaadit Taqwa yang memberikan "kartu kuning" kepada Joko Widodo. Zaadit memberikan kartu kuning itu di acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018) lalu. (Robi/voa-islam.com)