JAKARTA (voa-islam.com), Kasus pembunuhan Guru oleh Muridnya di Sampang Madura menyita perhatian publik dan dunia pendidikan di Indonesia.
Diketahui, Bapak Guru Ahmad Budi Cahyono yang akrab disapa Guru Budi, seorang Guru Honorer Seni di SMAN 1 Torjun, Sampang, Jawa timur, pada Kamis, 1 Februari 2018telah tewas dipukul oleh muridnya berinisial MH, karena tidak terima ditegur dan diberi sangsi atas kesalahannya oleh Guru Budi.
Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jakarta menilai dunia pendidikan kembali tercoreng atas kasus ini, karena ternyata permasalahan moral pelajar belum selesai.
PII Jakarta mengungkapkan belasungkawanya kepada korban peristiwa tersebut, PII Jakarta mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalam atas kepergian Guru Budi.
"Semoga kerabat dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan untuk menerimanya," kata Ketum PW PII Jakarta, Yusuf Salam, Jakarta, Senin (5/2/2018).
PII Jakarta juga mendesak pemerintah agar lebih serius dalam melindungi segenap rakyatnya.
"Memproses MH dengan hukum yang berlaku dan tetap memperhatikan hak-hak pelaku sebagai anak dibawah umur,"jelas Yusuf.
PII Jakarta juga meminta diadakannya evaluasi dalam proses pendidikan dan pengawasan anak diluar sekolah serta rumah, dengan menggandeng Masyarakat dan Organisasi Eksternal seperti PII, IPNU, IPM, IPP.
"Sebagai pendidikan lingkar tiga sesuai dengan UU RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 8, 9, dan 26,"tutup Yusuf. (bilal/voa-islam)