SOLO (voa-islam.com)--Kasus penyerangan terhadap ulama marak terjadi. Beragam spekulasi muncul, lantaran terdapat pola yang sama setiap penyerangan dilakukan oleh 'orang gila' mengingatkan pada tragedi berdarah di Banyuwangi, Jawa Timur 1998 silam.
"Banyak spekulasi, bisa tindak kriminal biasa bahkan bisa jadi ada yang memainkan, terlebih ini tahun-tahun politik," ujar Burhan Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Solo, Kamis (8/2/2018).
Bahkan menurutnya mungkin pula kasus penyerangan ulama dan aktivis Islam merupakan bagian dari kebangkitan partai komunis yang selama ini diwaspadai.
Pasalnya, target dan sasaran adalah para ulama dan aktivis Islam, bukan lainnya. Hal ini tidak lepas dari rentetan sejarah, bahwa ulama dan kaum santri serta aktivis islam pernah menjadi korban keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Burhan mengatakan, terlepas dari berbagai motif penyerangan, menurutnya saat ini menjadi momentum umat Islam untuk semakin memperkokoh persatuan. Bahkan saling melindungi satu sama lain tanpa memandang khilafiyah yang ada.
"Saatnya umat Islam bersatu, menjaga ulama tanpa memandang khilafiyah. Dan menghalau kebangkitan komunis, jangan sampai embrio partai komunis sekalipun bangkit lagi," pungkasnya.
Simak video wawancaranya di Voa Islam TV:
* [Aan/Syaf/voa-islam.com]