View Full Version
Ahad, 11 Feb 2018

SMP Muhammadiyah PK Kota Barat Surakarta Gelar Simulasi Bencana

SURAKARTA (voa-islam.com)--Bencana kebakaran tengah golong tinggi di kota Solo. Tanggap bencana menjadi faktor penting untuk menekan bahkan mencegah jatuhnya korban jiwa. 

Pekan lalu, SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kota Barat Surakarta menggelar simulasi tanggap bencana kebakaran dan gampa bumi, Jumat (2/2/2018) lalu.  

Humas SMP Muhammadiyah PK Kota barat Surakarta, Aryanto menuturkan kegiatan ini merupakan kerjasama Palang Merah Remaja (PMR) SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kota Barat Surakarta dengan Papang Merah Indonesia (PMI)/Cabang Kota Surakarta. setdiaknya diikuti 150 siswa dari kelas VII dan VIII. 

"Mereka ingin mengedukasi teman-temannya agar tidak panik dalam menghadapi bencana gempa bumi dan kebarakan," ujarnya.

Setidaknya, dengan kegiatan ini para siswa berlatih menghadapi bencana. Jika gempa bumi terjadi cara yang dilakukan pertama adalah tenang dan lindungi kepala dengan berlindung di bawah meja. Lalu jika gempa reda maka jalan pelan-pelan dengan melindungi kepala, dan mencari jalur aman menuju ke tempat yang terbuka. 

"Dalam simulasi gempa  para siswa yang berada ruang kelas lantai dua mencari tempat aman di bawah meja kemudian mereka keluar kelas pelan-pelan dan melindungi kepala dengan tas masing-masing. Mereka turun mengikuti jalur evakuasi menuju ke halaman sekolah. Beberapa yang menjadi korban luka mendapatkan pertolongan pertama dari anggota PMR untuk dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance," tutur Aryanto.

Usai menggelar simulasi gempa bumi, para siswa kembi dilatih kesiap sigaan pada bencana kebakaran. Setidaknya para siswa mengetahui ada 3 cara mematikan api yaitu memakai karung goni yang basah, Apar (alat pemadam api ringan), dan mematikan api dari regulator. 

Muhammad Arsyad Rayhan Aziis selaku ketua PMR mengharapkan kegiatan ini membawa manfaat bagi twman teman sejawatnya disekolah. Ia berharap, meski masih anak anak, tau penyelamatan diri saat terjadi bencana, terutama saat terjadi gempa bumi atau kebakaran.

“Kami ingin teman-teman tidak panik lagi ketika melihat gempa bumi dan kebakaran karena sudah mendapatkan pengetahuan pada hari ini,” ujarnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version