BOGOR (voa-islam.com), Perayaan Valentine Day tidak sedikit remaja muslim mengikuti, tentu hal tersebut menimbulkan kekhawatiran banyak pihak.
Pimpinan Majelis Syababul Khair Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf mengatakan bahwa Hari Valentine bukan budaya Islam, karenanya umat Islam tidak boleh ikut-ikutan merayakannya.
"Nabi kita tercinta Sayyidina Muhammad SAW dalam haditsnya memperingatkan, Barangsiapa mengikuti cara hidup atau budaya suatu kaum maka dia termasuk kaum itu," kata Habib Mahdi saat Tabligh Akbar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Bogor di Masjid Al Muttaqin Kota Bogor, Ahad (11/2/2018).
Habib Mahdi menegaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kasih sayang sejati kepada umatnya. Ia menceritakan, salah satu kisah betapa sayangnya Nabi kepada umatnya yaitu ketika Nabi kesakitan menahan perih perutnya karena lapar belum makan selama tiga hari. Saat itu Nabi berdoa dengan kasih sayangnya agar umatnya tidak merasakan apa yang beliau rasa. "Tidak seperti yang Nabi rasakan, selapar-laparnya umatnya masih bisa makan walau sehari sekali," jelasnya.
Selain itu, Habib Mahdi juga menegaskan agar umat Islam tidak lagi malu mensyiarkan ajaran dan agenda-agenda keislaman. “Sudah saatnya kita mendzaharkan syiar-syiar Islam, jangan ngumpet-ngumpet lagi. Bikin acara yang besar sekalian biar orang tahu kekuatan umat Islam,” tegasnya.
Habib Mahdi juga menekankan pentingnya persatuan umat untuk kembali meraih kejayaan Islam dan menjaga NKRI.
“Tinggalkan itu perbedaan furuiyyah (cabang), udah gak zaman berdebat karena perbedaan pendapat. Ahlussunnah wal jamaah harus bersatu menjaga agama dan negeri yang kita cintai ini,” tandasnya. (bilal/voa-islam)