View Full Version
Selasa, 13 Feb 2018

Din: Ada Skenario Munculkan Pertentangan Umat Beragama

JAKARTA (voa-islam.com), Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Din Syamsuddin menilai ada skenario sistematis untuk mengadu domba umat beragama di Indonesia.

Kesimpulan tersebut, ia temukan setelah melihat gejala sejumlah peristiwa penyerangan terhadap tokoh agama.

Menurut Din, kejadian penyerangan terhadap Gereja Lidwina, Sleman dan beberapa kejadian serupa sebelumnya, yaitu tindak kekeraan atas seorang kiyai/ulama di Cicalengka, Bandung, kejadian terhadap seorang aktifis Persatuan Islam di Bandung hingga tewas, kejadian atas seorang Bikkhu Buddha di Tangerang, dan ancaman atas tokoh ulama Jawa Barat oleh seorang yang mengaku gila tidak mungkin terjadi secar natural.

"Kejadian-kejadian tersebut secara logis dapat diduga tidaklah berdiri sendiri," kata Din dalam keterangannya, Senin Kemarin (12/2/2018).

Alasannya karena, (a) terjadi hampir bersamaan dan (b) sama-sama menyasar lambang-lambang keagamaan, baik figur-fihur agama maupun tempat ibadah. Begitu pula, (c) pelakunya disimpulkan sebagai orang gila.

"Berdasarkan hal-hal tadi, kejadian-kejadian tersebut, sepertinya dikendalikan oleh suatu skenario sistemik yang bertujuan untuk menyebarkan rasa takut dan pertentangan antar umat beragama, dan akhirnya menciptakan  instabilitas nasional," jelasnya.

Oleh karena itu, Din mendorong aparat keamanan untuk secara serius mengusut tuntas dan menyingkap siapa dan apa di balik semua kejadian tersebut.

"Kalau kejadian-kejadian tersebut tidak  segera diusut dan dicegah, maka sangat potensial menimbulkan prasangka-prasangka di kalangan masyarakat yang kemudian memunculkan reaksi-reaksi yang akhirnya menciptakan  kekacauan,"ungkapnya.

Oleh karena itu, Din mengimbau kepada umat beragama agar tetap tenang, dapat mengendalikan diri, dan jangan terprovokasi oleh pihak yg memang sengaja ingin mengadu domba antar umat beragama.

Bersamaan dengan itu, Din juga mengecam keras penyerangan Gereja Lidwina, Sleman, Yogyakarta oleh seseorang bersenjata tajam.

"Saya, dan kita semua, prihatin dan mengecam keras penyerangan dgn kekerasan menggunakan senjata tajam atas jemaat Gereja Lidwina Sleman yang sedang menunaikan misa/kebaktian,"ujarnya.

Din juga mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban yang mengalami cedera dalam serangan tersebut.

"Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kita mengecam keras tindakan tersebut sebagai bentuk kebiadaban yang tidak bisa ditoleransi,"tuturnya. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version