JAKARTA (voa-islam.com), Anggota Majelis Dakwah Pengurus Pusat Al Irsyad Al Islamiyah Ustadz Abdullah Sholeh Hadrami menegaskan bahwa perbedaan di kalangan Ahlussunnah umumnya tidak prinsip. Sehingga, tidak perlu saling menyesatkan.
"Sebenarnya, perbedaan diantara kita itu bukan prinsip. Jadi, ketika ada perbedaan yang perlu kita pertanyakan itu apakah itu prinsip? Ternyata bukan prinsip,"katanya kepada voa-islam.com, Jakarta, Sabtu (3/3/2018).
Menurutnya, keyakinan selama ini ternyata sama, yaitu ahlussunnah wal jamaah, meyakini al Quran Hadis yang sama, Nabi yang sama, keyakinan tentang sahabat sama, istri-istri Nabi saw, keyakinan tentang imam-imam mazhab, rukun Islam, rukun iman yang juga sama.
"Banyak samanya, perbedaannya bukan prinsip, kadang dibeda-bedakan ke dalam prinsip, padahal bukan prinsip,"ujarnya.
Karena itu, lanjut Ustadz Hadrami, agar siap menerima perbedaan, harus berani membaca buku-buku yang berbeda dengan keyakinannya, tujuannya untuk membuka wawasan.
"Seperti buku ustadz Abdul Shomad, 37 Masalah Populer, kami tidak sependapat, tapi kami membacanya, supaya kita punya wawasan bahwa yang berbeda dengan kita, punya argumentasi, punya hujjah, punya ulama, punya kitab. Sehingga, kita berlapang dada walau berbeda pendapat,"jelas murid Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin itu.
"Dengan Ustadz Abdul Shomad kita bersahabat, walaupun banyak pendapat yang tidak sama,"tambahnya.
Ia menekan kembali, bahwa umat ternyata memiliki prinsip yang sama, sama-sama orang beriman, sama-sama orang Islam, dan ahlussunnah wal jamaah.
Apalagi, ia berpendapat, masih banyak hal-hal yang bisa dikerjakan untuk umat ini, seperti masalah perekonomian, politik dan lain-lain. Daripada mempertajam perbedaan pendapat.
"Jadi, hal yang kita sepakat kita kerjasama, yang kita berbeda saling menghormati,"pungkasnya. (bilal/voa-islam)