JAKARTA (voa-islam.com)- Seperti pada umumnya organisasi kemasyarakatan berdiri karena adanya keresahan sosial di tengah-tengah masyarakat. Pun dengan Al-Irsyad Al-Islamiyah yang berdiri demikian, karena melihat ketertinggalan masyarakat, khususnya masyarakat Islam kala itu di beberapa bidang.
“Al-Irsyad ini muncul sebagai satu jawaban terhadap kondisi masyarakat pada waktu itu di era tahun 1914. Tergerak untuk dijadikan sebagai organisasi karena melihat kondisi masyarakat muslimin saat itu tertinggal, baik dari segi akidah maupun pendidikan.
Atas hal itu, kemudian Al-Isryad (akan) menjawab tantangan dari masyarakat. Ini tugas mulia,” kata Dewan Syuro Al-Irsyad Al-Islamiyah, Abdullah Jaidi, Sabtu (3/3/2018), di acara Konsolidasi dan Sosialisasi Program Kerja Majelis Dakwah dan Seminar Nasional Zakat Profesi, di Jakarta.
Ia menyebut bahwa menjawab persoalan yang ada di masyarakat adalah bagian dari ajaran agama Islam. “Memperbaiki akidah umat, kemudian memperbaiki berkenaan pendidikan umat Islam agar mereka tidak tertinggal.
Inti dari masalah ini di dalam Islam adalah ajaran yang sangat penting tentunya terkait pendidikan agama ataupun umum,” tambahnya.
Sebagai organisasi yang dikenal modernis, Al-Irsyad tidak lupa, baik berkenaan akidah tadi mesti sesuai anjuran al-Qur’an dan Sunnah, maupun pendidikan umum, adalah begitu pula tertuang dalam al-Qur’an dan Sunnah yang menjadi keseimbangan ukhrawi dan keseimbang kehidupan duniawi.
“Dua hal inilah yang melandasi dari semangat terbentuknya organisasi Al-Irsyad pada waktu itu. Ini adalah tugas mulia di dalam membina masalah keumatan sehingga Al-Irsyad yang lahir pada tahun 1914 kemudian merumuskan apa kira-kira dalam hal pembenahan umat,” jelasnya. (Robi/voa-islam.com)