View Full Version
Rabu, 07 Mar 2018

Mantan Ketua MK Sulit Pungkiri Kasus Medsos Tidak Ada Kaitannya dengan Politik

JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie nampaknya sulit untuk membantah bahwa tidak ada sisi politis atas apa yang tengah terjadi di dunia maya belakangan ini. Apalagi di tengah tahun-tahun politik seperti saat ini, yang nampaknya sulit untuk tidak mengatakan bahwa hoax terjadi begitu saja.

"Saya tidak ingin ke situ, ya, terkait ada dugaan politisi menggunakan 'jasa' MCA, karena nanti akan melebar ke mana-mana. Pokoknya, hukum pidana itu bicara tanggungjawab pribadi.

Tidak melihat siapa di belakangnya. Siapa yang melanggar perbuatannya, perkataannya, itu yang dicari buktinya. Ditindak. Di belakangnya langsung atau tidak langsung, ada saja. Tapi itu kan goreng menggoreng namanya. Tahun politik jadi melebar-lebar. Kita harus cegah," katanya, kepada awak media, Rabu (7/3/2018), di kantor ICMI, Jakarta.

Di sisi lain, soal penggunaan nama seperti "Muslim Cyber Army (MCA)" menurutnya hal itu dapat digunakan oleh siapa saja. "Siapa saja yang menyalahgunakan kebebasan, mereknya apa saja, yah, ditindak saja. Toh, belum tentu salah. Kita lihat saja di pengadilan.

Tapi seandainya ada yang menggunakan nama gereja misalnya, ya, ditindak juga. Jadi jangan terpaku dengan merek. Tapi lihatlah perbuataannya," tambahnya menegaskan.

Pun selain penggunaan nama lain selain gereja, menurut dia juga tidak ada soal kecuali ditindak sama. "Seandainya ada itu 'MCA' ada lagi misalnya 'CCA (Cristian Cyber Army)', ya ditindak juga. 'HCA (Hindu Cyber Army)', ya ditindak juga. Jangan tergantung dengan merek. Bisa saja judulnya A, tapi isinya M. Atau sebaliknya. Kita jangan terpaku kepada merek, yang penting perbuataannya," tuturnya.

Merek itu menurutnya jangan sampai membuat kita terganggu, seperti Ketua MUI Ma'ruf Amien juga sudah bilang masalah penggunaan nama. "Islam kita ini kan Sunni (ahlu sunnah waljamaah), siapa saja bisa menggunakan merek. Merek Islam. Dan itu tidak mungkin dicegah. Untuk identitas dan solidaritas internal dia.

Sekali lagi, asal ada perbuatannnya dan perkataannya yang menyalahi aturan, ya, ditindak," tutupnya tegas. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version