BEKASI (voa-islam.com), Pakar Syariah Dr. Ahmad Zain An-Najah, MA menjelaskan syarat-syara membangun persatuan umat Islam. Diantaranya, dengan membiasakan sikap legowo (mengalah) dalam berorganisasi atau berinteraksi.
"Syarat persatuan itu harus legowo (mengalah), tidak semua harus naik panggung. Kita harus legowo untuk menciptakan persatuan, tidak rebutan panggung, sehingga tidak mengambil haknya," katanya saat berbicara pada Tabligh Akbar bertema 'Persatuan Umat untuk Kejayaan Islam' di Islamic Center, Bekasi, Ahad (11/3/2018).
Menurut Zain, pertemuan dalam kajian tersebut sangat penting, bukan karena temanya 'persatuan', tapi penting karena pertemuan itu bagian dari silaturahim. Adapun, silaturahim salah satu unsur membangun persatuan. "Makanya, pertemuan apapun, ketika diundang saya mengusahakan hadir untuk silaturahim," ucapnya.
Zain menjelaskan bahwa merapatkan shaf dan membangun persatuan memiliki hubungan erat baik, dalam ilmu psikologi ataupun biologi. Bertemunya kulit dengan kulit secara psikologis mempengaruhi batin seseorang. "Makanya, kalau mau bersatu, shaf shalatnya juga harus rapat, harus bersentuhan kaki dengan kaki, atau setidaknya bersalaman saat bertemu," ucapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, seorang anak bila disusui langsung oleh ibunya, akan mempengaruhi kesatuan hati anak dan ibu. Suami istri juga harus sering bersentuhan, seandainya mau berangkat, dianjurkan mencium atau memeluk dulu istrinya. "Itu dicontohkan oleh Rasulullah SAW," jelasnya.
Kemudian, katanya lagi, persatuan harus dibangun dengan cara merutinkan saling berkunjung antar ulama dan tokoh, sering memanggil ustadz berbeda dari kelompoknya untuk mengisi kajian.
"Sehingga, akan terjalin persatuan, bukan hanya bergaul dengan kelompoknya. Kalau ustadz dan pimpinannya bersatu, nanti dibawah murid-muridnya juga bersatu,"ujar Zain.
Selanjutnya, Zain mengutip Quran surat Al Anfal: 45, sebab ilmu persatuan ada dalam ilmu Al Quran. Dalam ayat itu dijelaskan bahwa salah satu unsur persatuan adalah bila orang beriman bertemu dengan musuh. "Kalau ingin bersatu cari musuh bersama," cetusnya.
Sambungnya, persatuan dapat diraih syarat lainnya adalah banyak menyebut nama Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Quran surat Ali Imran. Sebab, menurut Al Quran, manusia berpecah belah karena berebut dunia, lupa mengingat Allah. Maka dari itu, umat Islam disuruh banyak berzikir mengingat Allah dan menegakkan shalat.
"Persatuan itu susah diwujudkan, maka banyaklah mengingat Allah karena kehidupan itu sebentar. Kalau aktivis muslim tahu hakikat dunia pasti bersatu, kalau mau jadi ketua ya ambil, memangnya enak posisi, berat. Kita bisa tidak punya privasi,"ungkapnya. (bilal/voa-islam)