JAKARTA (voa-islam.com)- Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa prihatin dengan adanya kegoyahan bahkan adanya keruntuhan kedaulatan di berbagai bidang. "Terutama, karena Dewan Pertimbangan MUI dan kita semua sesungguhnya prihatin dengan goyah bahkan runtuhnya kedaulatan negara dalam berbagai bidang," sampai Din Syamsuddin, Rabu (21/3/2018), di MUI, Jakarta.
Menurut Din, tantangan dan ancaman itu tidak hanya masih berada di luar, tapi sudah berada di dalam. "Ini yang kita ingin, bangsa ini sadar akan ancaman, baik dalam bentuk isme-isme yang bertentangan dengan Pancasila, maupun dalam bentuk gangguan yang sangat-sangat serius seperti narkoba, korupsi, dan berbagai bentuk kekerasan," sambungnya menegaskan.
Dan menurut dia, apabila hal ini tidak ditindaklanjuti, maka bisa jadi kedaulatan negara dipertanyakan. "Ini kalau dibiarkan tidak mustahil, apa yang disebut kedaulatan menjadi ciri khas dari negara itu akan runtuh," tambahnya mengingatkan.
Kegelisahan Din ini seyogyanya akan disampaikan langsung oleh Panglima TNI. "Maka kali ini kita dialog dengan Panglima TNI, tapi sayang beliau berhalangan datang. Di sinilah kita ingin berdialog dengan TNI dan semua pihak yang berkepentingan dan berkewajiban menegakkan kedaulatan negara ini," tutupnya.
Sejak tahun lalu Dewan Pertimbangan mengaku mengambil bagian dalam bentuk dialog dari hati ke hati dengan berbagai pihak, khususnya pemangku amanat di negara ini dan juga kepada TNI. Din mengaku, dua kali mengundang Panglima TNI secara langsung. Pertama di era Panglima Gatot, dan kedua di era Panglima Hadi. Dan keduanya tidak dapat hadir karena sesuatu alasan. (Robi/voa-islam.com)