View Full Version
Kamis, 22 Mar 2018

Syaikh Yusuf Estes Coba Berdakwah dengan Kopi

JAKARTA (voa-islam.com), Ulama internasional asal Texas, Amerika Serikat, Syaikh Yusuf Estes mengaku sangat menggemari kopi. Hobinya tersebutakan disalurkan dalam bentuk herakan dakwah di negerinya.

"Banyak yang tidak tahu kalau Saya menyukai kopi, di Ohio saya membuat Coffe Dakwah Center," katanya saat berceramah di Balai Sudirman, Jakarta Rabu Malam (21/3/2018).

Menurut Syaikh, kopi awalnya berasal dari Ethiopia kemudian menyebar di negeri-negeri Arab menjadi minuman khas Muslim. Namun, Katolik Roma melarang kopi masuk ke Eropa pada masa tersebut karena berasal dari negeri Muslim.

Selanjutnya, kopi yang dalam bahasa Arab bernama Qahwa, mengalami perubahan bahasa di beberapa tempat. Dari Qahwa berubah sebutan menjadi Kafah, berubah lagi menjadi Kof, lalu berubah menjadi Kafein, lalu terakhir berubah sebutan menjadi Coffe.

"Orang Turki pintar dia bilang kepad bangsa Eropa, ini bukan kopi tapi expresso. Akhirnya, kopi bisa masuk Eropa,"ujar Syaikh Yusuf.

Menurut Syaikh Yusuf, sejarah dan pengetahuan tentang kopi tersebut akan  dipasang dalam pamflet-pamflet di Cafe kopi miliknya, agar mendekatkan peradaban Muslim dan Barat, hingga diharapkan menghilangkan sentimen negatif terhadap Muslim di Amerika.

"Karena kopi bisa menjadi media dakwah, kita akan mengenalkan Islam dan Muslim melalui kopi,"ucapnya.

Syaikh Yusuf juga berharap sentuhan hangat kopi dapat menghilangkan stigma-stigma negatif melalui pendekatan budaya.

"Mereka tidak boleh berpikir muslim adalah teroris, karena mereka menikmati kopi yang asalnya dari negeri Muslim,"katanya.

Syaikh Yusuf juga sempat mengutarakan kekagumannya dengan kopi di Indonesia, ia sempat menjajal beberapa jenis kopi. "Kopi Indonesia sangat enak, saya sempat mencoba kopi Luwak, orang harus tahu kalau kopi arabika ternyata ditanah di Indonesia," cetusnya.

Ceramah Syaikh Yusuf Estes di Balai Sudirman dihadiri kurang lebih tiga ribuan umat Islam Jabodetabek, kendati Syaikh mengalami gangguan suara dan kesehatan. Namun, ia tetap berceramah hingga satu setengah jam ditambah sesi tanya jawab. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version