JAKARTA (voa-islam.com)- Dalam kunjungan Muhammadiyah ke PBNU telah menghasilkan beberapa pernyataan bersama. Apabila dilihat poin-poinnya, banyak hal yang dijadikan seruan atau himbauan ke, bukan saja warga NU dan Muhammadiyah, melainkan juga untuk pemerintah RI.
“Menghimbau kepada seluruh warga NU dan Muhammadiyah agar bersama-sama membangun iklim yang kondusif, suasana yang kondusif dalam kehiduapan kemasyarakatan dan keberagamaan di tengah era sosial media yang membutuhkan kehatian-hatian yang lebih,” demikian siaran pers PBNU dan Muhammadiyah yang ditandatangani Said Aqil Siraj dan Haedar Nashir di Jakarta.
Himbau tersebut mempunyai alasan, antara lain mengingat bertebarannya pelbagai macam informasi hoaks, ujaran kebencian dan fitnah yang berpotensi mengganggu keutuhan bangsa. “NU dan Muhammadiyah berkomitmen untuk menghadirkan narasi yang mencerahkan melalui ikhtiar-ikhtiar dalam bentuk penguatan dan peningkatan literasi digital sehingga terwujud masyarakat informatif yang berkahlakul karimah.”
Di sisi lain, memasuki tahun 2018, di mana akan menghadapi apa yang diistilahkan sebagai tahun politik maka NU dan Muhammadiyah juga mengajak agar bersama-sama menjadikan ajang demokrasi sebagai bagian dari cara kita sebagai bangsa untuk melakukan perubahan-perubahan yang berarti bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Hendaknya dalam demokrasi perbedaan jangan sampai menjadi sumber perpecahan. Perbedaan harus dijadikan sebagai rahmat yang menopang harmoni kehidupan yang beranekaragam. Karena demokrasi tidak sekadar membutuhkan kerelaan hati menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaan pikiran, namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan cinta kasih antar sesama.” (Robi/voa-islam.com)