JAKARTA (voa-islam.com)- Upaya atau potensi dari oknum-oknum tertentu yang menginginkan Indonesia menjadi sekuler (memisahkan agama dan negara) bisa jadi bukan isapan jempol semata. Terkait hal ini, Din Syamsuddin pun mengingatkan TNI, juga Polri agar tidak berlaku demikian jika dihadapkan perihal seperti itu.
“Kalau ada Polwan atau tentara yang wanita ingin berjilbab, ingin menjalankan agamanya selain mengamalkan Pasal 29, ia juga mengamalkan Pancasila. Harus diperbolehkan,” Din mengingatkan, belum lama ini di MUI Pusat, Jakarta.
Bahkan menurut Din, ada oknum yang coba membenturkan menjalankan perintah agama dengan Pancasila. “Jangan dituduh dengan anti Pancasila. Ini kekeliruan nalar yang ingin kita luruskan. Maka saya pernah mengatakan, adalah kesalahan fatal dari pihak tertentu yang menghadapkan umat Islam dengan Pancasila, yang membenturkan kalau istilah kiai Cholil, kebodohan umat Islam yang mau dibenturkan dengan Pancasila,” tambahnya menjelaskan.
Justru menurutnya, kita ingin tegakkan Pancasila itu. “Jangan biarkan sekularisme dan kapitalisme merusak bangsa ini. Jadi pesannya kepada TNI, tolong hal itu dilihat sebagai ancaman dari kedaulatan. Minimal ada statment dari TNI (Panglima) bahwa liberalisme, kapitalisme, itu yang mengganggu kedaulatan,” katanya lagi menekankan.
Menurut mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut, malah jika dilihat upaya itu ada yang ingin mencoba memisahkan peran umat Islam dengan TNI. “Tapi jangan yang keluar itu anti radikalisme agama. Konotasinya Islam. Itu adalah upaya bagian untuk pisahkan TNI dengan umat Islam. Inilah wacana yang ingin dikembangkan belakangan ini. Kita ingin dudukan perkaranya,” tutupnya tegas kembali. (Robi/voa-islam.com)