JAKARTA (voa-islam.com)--Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando akhirnya datang memenuhi undangan Jawara Bekasi Damin Sada di Mapolres Jakarta Timur, Sabtu (14/04/3018). Ketua Jajaka Nusantara ini mengajak bertemu Ade Armando untuk meminta klarifikasi terkait pernyataannya di sosial media yang menyebut azan tidak suci.
Informasi yang diperoleh, pertemuan Damin Sada dengan Ade Armando dilakukan di sebuah ruangan di Mapolres Jakarta Timur dan hanya ada empat orang yang hadir di ruangan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Damin Sada meminta Ade Armando untuk memperbaiki etika dalam menyampaikan pernyataan-pernyataannya agar tidak menimbulkan ketersinggungan di kalangan umat Islam.
"Memang mungkin saja pernyataan-pernyataan Anda itu tidak melanggar hukum, baik itu hukum negara ataupun menurut Anda hukum syariat, tapi etikanya tolong diperbaiki" pesan Damin Sada.
Sebagai seorang dosen atau akademisi, tutur Damin, Ade Armando tidak semestinya nyinyir. "Jangan sampai Indonesia seperti Suriah atau Yaman yang rusuh karena bersilang pendapat," ucapnya.
Dalam pertemuaan itu, kata Damin, Ade Armando juga sempat meminta maaf kalau pernyataannya selama ini memunculkan kontroversi dan dinilai kurang etis. Ia juga berterimakasih kepada Damin Sada yang sudah mengingatkan dan membuat pertemuan klarifikasi.
Sementara itu dalam postingan terbaru di akun facebooknya, yang diunggah Sabtu (14/04/2018) sore, Ade Armando mengaku bersyukur karena sudah bertemu Damin Sada.
"Alhamdulillah tadi sudah bertemu dengan Pak Damin Sada, Jawara Bekasi di Mapolres Jaktim. Pak Damin minta agar saya menjelaskan makna pernyataan saya bahwa azan tidak suci. Pertemuan sangat bersahabat, walau dalam banyak hal kami tidak sepakat," tulis Ade Armando.
"Kami sepakat untuk melanjutkan dialog. Rasanya Indonesia akan lebih damai bila tradisi saling bicara dan mendengar ini terus dikembangkan," tambah Ade Armando.* [Ril/Syaf/voa-islam.com]