ISTANBUL (voa-islam.com), Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia, Usamah Hisyam menghadiri Konferensi Internasional Al Quds, 13-14 April 2018. Acara di Istambul Turki itu diikuti oleh ulama dan dai dari berbagai negara.
Usamah mengungkapkan bahwa salah satu amanah dari konferensi ini adalah agar semua ulama dan tokoh peserta konferensi melakukan dauroh kepada generasi muda muslim di negara masing-masing.
"Agar memahami dan melanjutkan perjuangan jihad fisabilillah pembebasan Al-Aqsha dan Al Quds,"kata Usamah dalam keterangannya, Minggu (15/4/2018).
Saat konferensi, lanjut Usamah, terungkap bahwa warga Palestina kini hidup dalam kondisi kritis di bawah garis kemiskinan, tiap hari terjadi puluhan kematian warga karena wabah penyakit, ayah dan anak laki-laki di penjara dalam rumah-rumah.
"Bila ada yang lolos keluar dikenakan denda pajak puluhan dolar,” ceritanya.
Warga Kota tua Al Quds kini sangat membutuhkan logistik. Sementara itu, katanya lagi, banyak negara-negara Islam yang sudah mulai melupakan Al Quds, kota ketiga yang disucikan Allah SWT, karena takut pada negara zionis yahudi dan Donald Trump.
"Padahal masalah Al Quds, masalah Al Aqsha adalah ujian aqidah Islamiyah bagi umat Islam dunia. Tetapi kini ada ketakutan dan kegentaran dari sebagian besar ummat islam dunia, sehingga mereka berada pada posisi bersahabat dengan yahudi,” jelasnya.
Apalagi, sambungnya, Al Quds dan Al Aqsa tidak sendirian. Sejarah telah mencatat kepahlawanan Umar Al Farouk dan Salahudin Al Ayyubi yang pernah merebut dan menguasai Al Quds.
Tetapi hari ini, umat Islam tak lagi memerlukan pahlawan pahlawan masa lalu. Yang dibutuhkan sekarang adalah pahlawan-pahlawan masa kini yang siap berjihad membebaskan Al Quds.
"Karena para pejuang Al Quds atau Al Aqsha harus meyakini pertolongan Allah SWT akan segera datang, setelah Yahudi berpesta pora dengan kekayaan dan jumlah penduduk serta kekuasaannya yang kian meluas di dunia,"tukasnya.
Menurut Usamah, kaum muslimin harus ingat bahwa Al Quds adalah kota tua yang di atas tanahnya berada masjid Al Aqsha, yang menjadi masjid kedua perjalanan Rasulullah ketika melaksanakan Isra’ Mi’raj menghadap Allah SWT.
“Lantas, para ulama dan tokoh pergerakan Islam dunia peserta konferensi harus menjawab pertanyaan ini di negaranya masing-masing, kepada pemerintahannya masing-masing, termasuk kader-kader Parmusi, apakah pembebasan Al Aqsha, Al Quds, kita biarkan hanya dibebankan kepada warga Palestina, dan kita semua ikut-ikutan takut pada zionis Israel, karena para pemimpin sejumlah negara Islam mulai meninggalkan Al Quran?” tanya Usamah retoris.
Karena itu, katanya, para ulama mujahid di forum ini sepakat bahwa Rasulullah sudah mengisyaratkan Al Aqsa dan Al Quds akan dibebaskan dan direbut oleh para pemuda muslim yang tangguh dari seluruh dunia.
“Maka para tokoh yang hadir harus menyiapkan multaqa (konferensi) Al Quds di negaranya masing masing untuk mempersiapkan para pemuda muslim dunia yang akan bersatu membebaskan Al Quds dan Al Aqsa ke pangkuan umat Islam,” tegasnya.
Usamah juga sempat menyampaikan rasa harunya menghadiri konferensi tersebut.
“Saya di forum Al Quds bertemu 93 ustadz-ustadz muda usia di bawah 40 tahun asal Indonesia maupun yang berada di negara negara Islam lulusan perguruan tinggi negara-negara Arab,” ucapnya.
Usamah mengatakan bahwa tokoh-tokoh muda dari berbagai negara itu pintar-pintar dan militan dalam perjuangan pembebasan Al Aqsa yang berada di kota tua Al Quds yang telah dilumpuhkan yahudi. “Mereka senang untuk diundang menghadiri Jambore Nasional Dai Parmusi nanti,” kata Mantan Politisi itu.
Dari Indonesia, hadir pula puluhan tokoh muda Indonesia dalam konferensi tersebut, diantaranya : Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Zaitun Rasmin, Ustadz Jeje Zainudin, Munarman dan lain-lain. Mewakili Indonesia, Ustadz Bachtiar menyampaikan sambutan dalam pembukaan konferensi itu. (bilal/voa-islam)