JAKARTA (voa-islam.com), Ketua Umum Gerakan Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Ustadz Yusuf Muhammad Martak mengungkapkan, masjid merupakan salah satu indikator baik tidaknya sebuah masyarakat.
"Kalau umat Islam sudah memenuhi masjid dengan menegakan shalat, maka menjaga masyarakat dan negara adalah urusan mudah," kata Ustadz Yusuf dalam Tabligh Akbar Peringatan Isra' Mi'raj dan Shalat Subuh Gabungan di Masjid Al Huda, Cempaka Putih, Ahad (15/4/2018).
Akan tetapi, lanjutnya, kebanyakan umat Islam saat ini belum paham bahwa shalat merupakan waktu istimewa untuk menghadap dan berkomunikasi langsung dengan Allah.
"Sehingga shalatnya tidak tepat waktu atau terburu-buru. Padahal kalau meninggalkan shalat, sulit mencapai hidup yang tentram, cenderung mengalami kegagalan," jelasnya.
Untuk itu, Ustadz Yusuf mengajak jamaah yang hadir senantiasa berusaha disiplin shalat tepat waktu di masjid.
"Karena kalau tidak bisa disiplin menghadap Allah, bohong kalau bisa disiplin di hadapan manusia apalagi bisa disiplin menjaga harga diri dan menjaga NKRI," tegasnya.
Selain itu, Ustadz Yusuf juga meminta umat Islam memberikan contoh terbaik bagi kelompok lain dalam mencintai Indonesia
"Karena umat Islam memiliki jasa terbesar dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Sangat naif kalau umat Islam yang berjuang untuk negara ini tapi justru dicap macam-macam," ungkapnya.
GNPF Ulama hadir bukan untuk menghilangkan NKRI. Bahkan menurut Ustadz Yusuf, tidak pernah sekalipun terbersit dalam pikiran pengurus GNPF untuk menghancurkan Indonesia.
"Kami hanya menuntut kesetaraan hukum, kami hanya ingin membela para ulama. Tapi justru malah kriminalisasi dan dicap radikal," katanya.
Karenanya melalui peringatan Isra' Mi'raj, Ustadz Yusuf mengajak umat Islam kembali merapatkan barisan.
"Jangan ragu dan jangan bimbang dalam mempertahankan kebesaran Islam. Persatuan umat harus kuat, jangan takut tekanan mereka," pungkasnya. (bilal/voa-islam)