JAKARTA (voa-islam.com), Pembagian dana CSR oleh PT Telkom Indonesia Tbk dinilai tidak adil mendapat protes keras dari banyak pihak, sebut saja sebelumnya protes datang dari PBNU dan PP Muhammadiyah.
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH.Cholil Nafis ikut berkomentar melalui akun twitter resminya. Kiyai Cholil mengaku heran dengan jalan pikiran pimpinan BUMN tersebut yang dinilai diskriminatif terhadap umat Islam.
"Logika apa yang digunakan oleh orang-orang di telkom ya, berapa prosentasi pengguna dan jumlah umat muslim di Indonesia?" tanyanya, Minggu Malam (22/4/2018).
Kiyai Cholil meminta kementerian terkait untuk melakukan peninjauan kembali terhadap pimpinan Telkom.
"Tolong Bu Menteri dievaluasi dirutnya dan jajaran pengelola CSR-nya,"tulisnya.
Kiyai Cholil juga meluruskan bahwa kritiknya terhadap Dirut Telkom bukan soal umat Islam perlu atau tidak dana CSR dari Telkom, akan tetapi soal menghilangkan diskriminasi.
"Bukan soal butuh, tapi hak dan keadilan,"tandasnya.
Diketahui, pembagian dana CSR Telkom dirasa banyak pihak sangat tidak proporsional terhadap umat Islam, sebab Masjid hanya dapat 100 juta rupiah, sementara Gereja melimpah ruah dapat 3,5 Milyar. Sementara, sekitar 87 persen rakyat Indonesia adalah umat Islam. (bilal/voa-islam)