JAKARTA (voa-islam.com)- Umat Islam dihimbau agar tak lagi dibodoh-bodohi terkait perpolitikan yang kini sedang terjadi. Langkah umat Islam untuk berkontribusi kepada negara dengan peduli kepada politik merupakan langkah untuk mencegah bemunculannya perpolitikan yang tidak baik ke depannya.
“Umat Islam jangan mau terus dibodohi. Mengabarkan politik di Masjid-masjid, di pengajian-pengajin justru untuk mencegah budaya politik bar-bar di negeri ini. Insya Allah keputusan politik dari Masjid, dengan musyawarah para Ulama hanif akan menghasilkan politisi yang hanif pula,” himbau ustaz Hilmi Firdausi, baru-baru ini, di akun Twitter pribadi miliknya.
Apabila ada oknum di salah satu pendukung menyatakan bahwa bicara politik terdapat unsur politisasi maka menurut beliau perlu dipertanyakan. “Mau tau contoh politisasi agama? Pakai jilbab kalau pas menjelang pesta politik, rajin ke masjid & pesantren kalau ada maunya, publikasi ibadah untuk dapat simpati, dan seterusnya, setelah syahwat politiknya terpenuhi, lupa sama Ummat dan buat kebijakan yang tidak pro ummat. Ngerti ora son?!”
Sebagai negara muslim terbesar di dunia, rasa-rasanya keinginan oknum untuk pisahkan agama dan politik bisa jadi berujung menjadikan negara ini ke arah sekuler. “Ini negara muslim terbesar dunia mau dijadikan negara sekuler ya?!
Kalau di Masjid gak boleh bicara politik, lalu buat apa kalian sekarang berkunjung ke pesantren-pesantren & mengumpulkan ulama? Lalu kenapa di tempat ibadah agama lain boleh? Jangan menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.” (Robi/voa-islam.com)