JAKARTA (voa-islam.com), Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) mengkritik pembagian dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) yang dinilai tidak adil terhadap umat Islam.
FPII mengaku menyoal kegiatan Corporate Social Responsibility Telkom di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan yang meliputi perbaikan sarana ibadah, akses air bersih hingga fasilitas pendidikan berupa BLC dan i-CHAT tersebut menghabiskan dana hingga Rp 3,95 Miliar Rupiah.
"Kami menilai pemberian bantuan untuk salah satu rumah ibadah di salah satu Kabupaten Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggunakan anggaran 3,5 Miliar cenderung diskriminatif," kata Koordinator FPII, Nasir Al Bimantani dalam keterangan persnya, Selasa (24/4/2018).
Menurut Nasir, sebagai Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga telah menciptakan diskriminasi bagi warga NTT. Alex J Sinaga dengan gaya kepemimpinan diskriminasinya tersebut berpotensi membuat masyarakat NTT saling mencurigai.
"Hal lain yang tidak mampu di perbaiki selama kepemimpinan Alex adalah soal pelayanan terhadap konsumen/pelanggan Indihome kian buruk yaitu sering byar pet. Ini sangat merugikan pelanggan,"ungkap Nasir.
Belum lagi, lanjut Nasir, soal tata aturan dalam pengelolaan 'Frekuensi' yang amburadul, dimana terkesan Alex berani melawan pemerintah selaku regulator. Hal ini membawa pengaruh buruk bagi pasar dan kepercayaan investor karena timbul ketidakpastian bisnis telekomunikasi.
"Kemudian kinerja Telkom selama Alex berkuasa juga jeblok. Hal ini dibuktikan dengan jatuhnya harga saham Telkom di pasar modal dan terus merosot sejak tahun lalu sampai sekarang. Investor dan pasar sudah mulai tidak percaya kepada direksi Telkom saat ini," tuturnya.
Yang teranyar, katanya lagi, terkait dengan registrasi ratusan ribu kartu Telkomsel dengan 1 NIK alias kartu bodong yang kini ramai di DPR, menunjukkan adanya aksi haram korporasi. "Ini kategori skandal yang terjadi dimasa Alex Sinaga jabat Dirut Telkom. Harus diungkap hingga terang benderang," tuding Nasir.
Nasir menegaskan bahwa apa yang terjadi di Telkom hari ini di bawah pimpinan Alex J Sinaga tersebut, sesungguhnya tidak sesuai dengan semangat Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan mengakibatkan terhambatnya program Nawa Cita Presiden.
Untuk itu, Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) mendesak pemerintah untuk memecat Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga karena terbukti gagal mendongkrak kinerja PT Telkom Indonesia.
"Segera 'retool' jajaran direksi yang di duga diskriminatif dan antek pihak tertentu,"tukasnya.
FPII juga mendesak pemerintah agar mengevaluasi total kinerja manajemen PT Telkom Indonesia secara menyeluruh, "dan bersihkan dari unsur kontra Nawa Cita Presiden Jokowi," katanya.
Terkait kritik FPII kepada Telkom, Nasir mengaku akan menggelar aksi di depan KemenBUMN dan akan dilanjutkan di depan Istana Negara Jakarta Pada pada hari Kamis dan Jumat (26-27/4/2018) mendatang. (bilal/voa-islam)