BANDUNG (voa-islam.com) - Ketua Harian DDII Jawa Barat Roinul Balad setuju dan sepakat soal gerakan beberapa kalangan mengenai anti politisasi Masjid.
"Saya sepakat dengan wacana jangan politisasi masjid dalam dua arti atau makna seperti ini. Politisasi masjid itu yang dilakukan oleh orang non-muslim datang ke masjid atah pesantren kasih bantuan untuk dapat dukungan suara dalam pemilu," katanya kepada voa-islam.com, Rabu (25/04).
Atau orang islam yang selama ini tidak senang dengan masjid dan islam menjadi akrab dengan masjid dan ormas islam bahkan berubah nama jadi islami demi mendapatkan dukungan suara dalam pemilu," lanjutnya.
"Atau orang islam yang selama ini tidak senang dengan masjid dan islam menjadi akrab dengan masjid dan ormas islam bahkan berubah nama jadi islami demi mendapatkan dukungan suara dalam pemilu," lanjutnya.
Adapun islam dan politik menurut Roin tidak dapat dipisahkan sebagaimana masjid dan politik tidak mungkin dipisahkan.
"Yang mau memisahkan islam, masjid dan politik itu adalah politik dan propaganda musuh-musuh islam sebagaimana yang pernah di lakukan oleh Snouck Hurgronje supaya umat islam tidak menang dalam pemilu di negeri yang menganut demokrasi ini," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]