View Full Version
Selasa, 01 May 2018

Ketua Komisi Dakwah MUI Sebut Acara Karma Tidak Mendidik dan Tahayul

JAKARTA (voa-islam.com) - Program acara berjudul "Karma" di salah satu stasiun televisi swasta yang sejak awal ditayangkan, diklaim sudah mampu mencuri perhatian pemirsa. Bahkan, acara yang tayang sejak 24 Desember 2017 itu konon berhasil meraih rating yang tinggi sampai saat ini.

Meskipun Karma diklaim meraih rating yang tinggi, namun tidak sedikit masyarakat mengkritik acara yang dipandu oleh Robby Purba dan Roy Kiyoshi tersebut. Pasalnya acara itu dianggap tidak mendidik dan penuh khurafat serta tahayul.

Sedangkan ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis, Ph.D menyebut acara Karma selain tidak mendidik, penuh tahayul dan juga tidak membangun optimisme.

"Saya menonton sebentar acara Karma dan secara pribadi saya menilai acara itu kurang mendidik umat karena mengorek masa lalu yang kadang terlalu vulgar. Apalagi dilanjutkan dengan ramalan-ramalan yang justru kadang tidak membangun optimisme," ungkap pria yang gelar Ph.D nya didapat dari University of Malaya, Malaysia tersebut.

Namun diakui olehnya, MUI sendiri belum mengkaji program acara Karma dari sisi hukum agama. Tapi beliau menegaskan bahwa praktek perdukunan dan peramalan sudah difatwakan Haram oleh MUI.

"Kita (MUI) belum mengkajinya. Tapi perdukunan dan ramalan itu sudah difatwakan oleh MUI dilarang oleh Islam," tegas beliau ketika diminta tanggapannya soal acara Karma oleh voa-islam.com beberapa waktu yang lalu.

Tidak hanya itu, dalam kicauannya di Twitter, beliau juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat selaku 'watchdog' tayangan yang tampil di televisi, melakukan koreksi terhadap acara Karma.

"Perlu juga KPI Pusat melakukan koreksi terhadap acara itu," tandasnya.

Acara Karma
Karma adalah acara televisi realitas yang ditangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta sejak akhir Desember 2017 lalu. Acara ini ditayangkan berdasarkan acara televisi Thailand berjudul Secret of Numbers. Karma sendiri dipandu oleh Robby Purba sebagai pembawa acara dan Roy Kiyoshi sebagai penerawang.

Dalam setiap episode Karma, terdapat 31 orang dengan latar belakang berbeda duduk sesuai tanggal lahir mereka mulai dari angka 1 hingga 31. Robby dan Roy kemudian memilih satu orang yang dianggap perlu untuk diutarakan permasalahannya sesuai tanggal lahir orang tersebut. Roy yang merupakan seorang indigo diklaim memiliki kemampuan "membaca" kehidupan masa lalu seseorang melalui data tanggal lahir, gambar, tulisan, dan pengakuan dari orang tersebut. Nantinya, mereka akan mengungkap kisah dari orang yang memiliki permasalahan tersebut serta memberi sejumlah saran untuk kehidupan yang lebih baik.

Mengenal sosok Roy Kiyoshi, sosok "dukun' di acara Karma
Roy menurut beberapa referensi merupakan seorang konsultan spritual yang terlahir sebagai anak Indigo yang diklaim bisa membaca masa lalu dan masa depan. Di acara Karma, dengan kemampuan ala dukunnya itu, dia dianggap bisa mengulik lebih dalam lagi masa-masa kelam yang partisipan Karma alami selama hidupnya.

Roy Kiyoshi juga telah memiliki reputasi sebagai spritualis dengan (kebetulan) berhasil meramalkan semisal, akan meletusnya beberapa gunung di Indonesia, atau akan ada ormas yang nantinya akan dibubarkan. Meskipun juga terkadang ada beberapa penglihatan Roy yang kurang tepat.

Roy Kioshi dulunya mahasiswa study bahasa Cina di negeri tirai bambu. Ketika Roy berkuliah di Cina karena jauh dengan kedua orang tua dan tidak ada yang mengawasi perilaku remajanya, Roy terjerumus pada pergaulan yang salah.

Tapi setelah kembali ke Indonesia, Roy memutuskan untuk bertaubat kepada ajaran Buddha untuk sering berbuat kebaikan kepada seluruh mahluk hidup yang ada dimuka bumi.[fq]


latestnews

View Full Version