JAKARTA (voa-islam.com), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta agar kasus intimidasi di CFD segera diselesaikan dan tidak dipolitisasi. Dahnil juga minta kasus kematian anak dalam antrian Pesta Rakyat diselesaikan melalui penegakan hukum oleh Kepolisian.
"Cara berpikir kalian dibangun tembok Politik afiliatif, kalau Pelecehan di CFD itu rekayasa, dan foto-foto pelaku itu adalah acting orang yang disusupi, ya desak Polisi untuk tangkap pelaku pelecehan itu yang ada difoto-foto itu Mudah kok. Ada bukti yang banyak," kata Dahnil melalui akun twitternya @DahnilAnzar, Rabu (2/5/2018).
Menurut Dahnil, panitia acara di Monas juga jelas identitasnya tinggal polisi menindak mereka secara pidana. Selain itu, foto-foto dan video orang-orang yang melakukan pelecehan terhadap ibu anak juga banyak, tinggal Polisi tangkap orang-orang itu.
"Kok jadi repot? Digiring kesana-kemari. Ini semua karena Polisi tidak berdiri atas nama penegakan hukum,"tegasnya.
Menurut Dahnil, kunci persoalannya tinggal Polisi tegakkan hukum kepada kedua pelanggaran hukum dalam kedua peristiwa baik di Monas maupun di CFD secara adil dan berkeadilan.
"Jadi jangan disibukkan dengan debat Politik terkait dua kegiatan tersebut, apalagi terang-terangan berpihak,"tandasnya.
Diketahui, gesekan dua massa bertagar #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja di arena CFD menjadi sorotan publik, karena dianggap bagian dari intimidasi. Acara panggung rakyat yang diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia juga dipersoalkan karena dianggap menimbulkan korban jiwa, selain sejumlah pelanggaran lainnya di mata Pemprov DKI Jakarta. (bilal/voa-islam)