View Full Version
Ahad, 13 May 2018

Pemuda Muhammadiyah Desak Pindahkan Ahok dari Mako Brimob

JAKARTA (voa-islam.com), Sekjen Pemuda Muhammadiyah, Pedri Kasman mempertanyakan mengapa napi Kasus Penistaan Agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pasca kerusuhan napi Terorisme di Mako Brimob belum ada informasi  akan dipindah ke Lapas.

"Ahok tetap di rutan, hal ini terlihat menjadi aneh dan janggal" katanya kepada voa-islam, Jakarta, Minggu (13/5/2018)

Setahun lalu (9 Mei 2017) begitu divonis, Ahok hanya singgah sebentar di Lapas Cipinang, lalu dibawa ke Mako Brimob dengan alasan keamanan.

"Kejadian kemaren ternyata meruntuhkan alibi itu, Mako tidak aman, bahkan sangat mencekam,"ujarnya.

Pedri juga mempertanyakan untuk apa Ahok masih dipertahankan di mako? Alasan apalagi yang dipakai untuk menjustifikasi hal itu. Lanjutnya, semakin aneh dan penuh tanda tanya. Ia pertanyakan, apa karena fasilitas di Mako lebih bagus? Atau supaya tidak ada masyarakat yang bisa memantau keberadaan Ahok?

"Pertanyaan lainnya, apa benar Ahok ada di Mako? Pertanyaan-pertanyaan ini akan terus menggelayuti benak publik,"tegasnya.

Pedr menduga ini akan menjadi beban sejarah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai aroma ketidakadilan begitu kentara, Ahok menjadi begitu istimewa seperti tidak ada kesamaan di depan hukum.

"Di rezim ini ada narapidana yang ditahan tidak di lapas sebagaimana perintah aturan yang lazim. Dia adalah Ahok, yang dulu pernah jadi Wakil Gubernur DKI ketika Jokowi Gubernurnya,"ujarnya.

Pedri mengatakan bahwa bila Jokowi ingin diakui sebagai pemimpin yang adil, tidak ada jalan lain kecuali Ahok dipindah ke Lapas sebagaimana narapidana lainnya. Tidak diistimewakan, imbuhnya, masih ada waktu, Ahok dihukum dua tahun dan baru menjalani selama setahun.

Mari beri rasa adil pada rakyat, bukan hanya kebutuhan pokok yang mahal sekarang. Kejujuran dan keadilan sepertinya jauh lebih mahal. Semoga saja pelan-pelan harganya bisa lebih murah,"pungkasnya. (bilal/voa-islam)


latestnews

View Full Version