BANDUNG (voa-islam.com) - Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Wildan Insan Fauzi, M.Pd. menyebut daya baca mahasiswa khususnya Mahasiswa Muslim masih dinilainya rendah.
"Termasuk juga mahasiswa dari jurusan sejarah, dan karena daya bacanya rendah inilah kemudian akhirnya sikap kritis juga tidak munculnya," katanya beberapa waktu lalu saat menjadi pembicara dalam acara #Inshaff Day yang diselenggarakan oleh DKM Ulul Abshor Unpas di Masjid TSB.
"Padahal daya kritis ini sangat penting dimiliki oleh seorang Muslim ketika membaca buku-buku sejarah," lanjut Pria yang menulis skripsinya tentang Buya Hamka sebagai Ketua MUI ini.
Wildan kemudian mengingatkan kepada para peserta yang hadir dalam membaca buku-buku sejarah, khususnya yang berkaitan dengan Islam tetapi ditulis oleh orang-orang non-Muslim.
"Liat saja aja apa pendapatnya dia tentang Islam, apakah menyebut Islam sebagai kekerasan, mengajarkan terorisme? Liat juga apa pandangannya tentang Nabi Muhammad, jika pandangannya dia buruk terhadap Islam dan Nabi Muhammad buruk maka isinya jangan dipercaya," paparnya.
"Sebaiknya baca literatur-literatur sejarah yang ditulis oleh Muslim dan dengan sudut sebagai seorang Muslim dan in syaa Allah buku-buku seperti itu sudah cukup banyak," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]