JAKARTA (voa-islam.com), Ketua Forum Jurnalis Muslim (Forjim), Dudy Sya'bani Takdir mengatakan Indonesia memiliki banyak destinasi halal, namun belum disosialisaikan dengan baik.
Kondisi tersebut, menurut Dudy, berdampak Indonesia masih terus berada di peringkat kedua sebagai pusat destinasi halal dunia, belum mampu melampaui Malaysia selama bertahun-tahun.
"Kita punya banyak destinasi halal tersembunyi baik di NTB atau di Aceh," katanya saat berbicara dalam silaturahim pegiat Travel Muslim dan jurnalis bertajuk 'Mengangkat Potensi Wisata Muslim di Nusantara dan Mancanegara’, di Muamalat Tower, Jakarta, Rabu (30/5/2018)
Namun, lanjut Dudy, disayangkan sejumlah media hanya fokus memberitakan negatif sejumlah isu di Aceh, seperti isu ketatnya penerapan syariat Islam.
"Saya harap rekan-rekan wartawan tergabhng di Forjim tidak hanya memberitakan sisi negatif, menjadi alat kontrol memang mutlak dilakukan media. Tapi, memberitakan prestasi dan potensi wajib kita lakukan untuk mendukung industri destinasi wisata halal,"ujarnya.
Menurut Dudy, potensi destinasi halal Indonesia tidak main-main, hal itu terlihat saat Indonesia mengalahkan peringkat Turki soal destinasi halal. Padahal, Turki pernah menjadi pusat keislaman di dunia.
Oleh karena itu, Dudy optimis industri wisata halal Indonesia bisa menyalip Malaysia menjadi nomor satu di dunia, bila ditopang dengan promosi dan sosialisasi oleh jaringan media.
"Kalau industri wisata halal dengan media bersinergi, saya yakin Indonesia bisa menyalip Malaysia menjadi nomor satu pusat destinasi halal di dunia,"tegasnya.
Dudy berharap pertemuan tidak sebatas di bukber, harus dilakukan secara berkesinambungan dengan programatik, tidak insidental. "Wartawan siap membantu promosi wisata halal di Indonesia, asal ada strategi yang jelas, bukan hanya pekerjaan musiman, kita membuat grand design untuk 4 hingga 5 tahunan ke depan membuat program destinasi halal," tandasnya. (bil/voa-islam)