View Full Version
Jum'at, 06 Jul 2018

UBN: Umat Jangan Berpecah Belah Sikapi Perbedaan Ijtihad Politik

JAKARTA (voa-islam.com), Dukungan terbuka Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) untuk lanjut dua periode membuat umat terpecah, tidak sedikit yang mengungkapkan kekecewaannya.

Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) mengimbau agar umat Islam tidak mudah terpecah belah menyikapi perbedaan ijtihad politik para tokoh umat.

"Ijtihad politik pasti menimbulkan perbedaan-perbedaan dan friksi friksi, namun itu semua jangan sampai membuat kita tidak bersatu dan bermusuhan," katanua kepada media, di Jakarta, Jumat (6/7/2018).

Menurut UBN, Dinamika politik memang membuat umat tidak bisa satu warna. Ia mencontohkan bagaimana dalam politik Indonesia ada dua spektrum partai, yaitu Partai Islam dan Partai Nasionalis.

Ia meminta umat Islam dalam dua kubu partai berbeda platform agar tidak menganggap musuh secara aqidah, sebab dalam kedua kubu terdapat umat yang punya kepedulian dan pembelaan atas Islam.

"Jangan sampai di Partai Islam menganggap saudaranya di partai nasionalis sebagai musuhnya, karena di partai Nasionalis banyak yang punya integritas membela Islam, sebaliknya di partai Islam banyak juga yang tidak punya integritas dalam pembelaan keislaman," terangnya.

Oleh karena itu, UBN mengimbau umat Islam melihat politik tidak dengan kaku dan sempit. Hingga memposisikan saudaranya di kubu berbeda musuh.

"Jadi, jangan hitam putih dalam menyikapi politik, tapi jangan sampai juga para tokoh menciptakan blunder, karena umat berpikir sederhana, umat maunya tokohnya itu bersama umat menang atau kalah, susah dan senang,"ucapnya.

UBN berpendapat bahwa yang terbaik bagi para Tokoh umat adalah tetap bersama umat. "Para tokoh stand with ummah, penyambung lidah umat dengan penguasa, sekaligus amar ma'ruf nahi munkar,"katanya. (bil/voa-islam)


latestnews

View Full Version