View Full Version
Rabu, 11 Jul 2018

Hasil Survei 41 Masjid Terpapar Radikalisme Dibantah Keras Wakapolri

BANDUNG (voa-islam.com) - Dua lembaga yang bernama Rumah Keluarga dan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masjid (P3M) merilis hasil surveinya mengenai 41 yang terpapar radikalisme.

"Dari seratus masjid yang kami survei, sebanyak 41 masjid terindikaasi radikal. Radikal yang kami maksud adalah pemikiran atau gerakan yang menghendaki perubahan secara mendasar, secara fundamental, tanpa mempedulikan kelompok-kelompok lain yang beda," kata Ketua Dewan Pengaws P3M Agus Muhammad dalam jumpa persnya pada Minggu (08/07) di Jakarta seperti dilansir voa-indonesia.

Namun, hasil survei ini dibantah keras oleh Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin. 

Syafruddin menegaskan masjid merupakan tempat suci bagi masyarakat beragama Islam. Karenanya, tak benar saat penelitian menyinggung terkait kehadiran masjid.

"Masjid itu adalah benda, tempat suci, tidak mungkin radikal. Kalau toh ada radikal itu pasti orang bukan masjid," ujarnya yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Ia juga mempertanyakan standar penelitian dan tujuan yang dilakukan P3M dipertanyakan. Syafruddin meminta hasil penelitian lembaga tersebut tak membuat resah masyarakat. Untuk itu, ia meminta setiap lembaga yang mengadakan penelitian harus berhati-hati.

"Kalau melakukan penelitian buat konsep yang jelas. Kalau berbicara masjid saya bantah itu," ujarnya seperti dikutip dari viva.

Syafruddin tak habis pikir masjid dijadikan objek penelitian kategori radikalisasi terorisme. Menurutnya, pemikiran radikalisme terorisme disebarkan melalui kelompok dan jaringan tertentu, bukan masjid sebagai tempat ibadah umat muslim.

"Makanya hati-hati, jangan sampai dilaknat oleh Allah menuduh-nuduh masjid radikal. Saya membantah dan tadi malam Sekjen Dewan Masjid Indonesia sudah dialog dan sudah membantah itu," katanya. [syahid/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version