SOLO (voa-islam.com)—Sekretaris Jenderal The Islamic Study and Actioan Center (ISAC) Endro Sudarsono menilai penelitian yang menyebutkan 41 dari 100 masjid di lingkungan pemerintahan di Jakarta terindikasi radikal dapat menyebabkan ketidaknyamanan mubaligh.
“ISAC beranggapan bahwa publikasi hasil penelitian terkait indikasi paham radikal dalam temuanya bisa menekan dan membuat tidak nyaman para mubaligh pada khutbah nya dimasa mendatangkan,” ujar Endro kepada Voa Islam, Rabu (11/7/2018).
Menurut Endro, alangkah baiknya hasil penelitian tersebut tidak dipublikasikan secara meluas ke publik. “Tugas penelitian seharusnya mampu memberikan informasi, evaluasi dan perbaikan atas hasil penelitiannya. Baik evaluasi terhadap isi materi khutbah, karakter mubaligh, managemen takmir masjid maupun peran instansi lainnya yang terkait,” ungkap Endro.
Endro melanjutkan, “Takmir masjid, mubaligh seharusnya diberitahu oleh peneliti baik langsung maupun tak langsung guna implementasi rekomendasi hasil penelitian, bukan dibiarkan liar informasinya ke publik.”
ISAC menilai penelitian ini bisa dikesankan framing kepada umat Islam. “Penelitian ini juga mengesankan seolah olah hanya umat Islam saja yang intoleran dan radikal. ISAC khawatir ada tendensi kebencian terhadap ajaran Islam dibalik sebuah penelitian,” papar Endro.
ISAC juga belum mendengar dari jamaah yang mendengarkan khutbah tersebut melaporkan kepada lembaga yang kompeten seperti MUI, Polri maupun Kejaksaan, yang merasa sebagai pihak yang dirugikan dalam khutbah tersebut.
Seperti diketahui, Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) bekerja sama dengan Rumah Kebangsaan (RK) melakukan penelitian yang dilakukan 29 September-121 Oktober 2017 terkait indikasi paham radikal di masjid.
Dari hasil penelitian tersebut ditemukan 41 dari 100 masjid dilingkungan pemerintahan yang berada di Jakarta terindikasi radikal dalam materi khutbahnya.
Koodinator Survei sekaligus sekaligus peneliti dari P3M Agus Muhammad menuturkan ke 41 masjid tersebut terbagi dari 21 masjid dilingkungan BUMN, 8 masjid dilingkungan Lembaga Negara, serta 12 masjid dilingkungan Kementerian.* [Syaf/voa-islam.com]