JAKARTA, INDONESIA (voa-islam.com) - Ustadz Zulkifli Muhammad Ali (Uzma) atau yang lebih dikenal ‘Ustaz Akhir Zaman’ dicekal dan tidak diizinkan masuk ke Hong Kong saat hendak melakukan kegiatan dakwah di negeri tersebut.
Rencananya, Ustadz Zulkifli akan menyampaikan Siraman Qalbu yang bertema “Tanda tanda Akhir Zaman” di Masjid Tsim Sha Tsui, MTR Exit A1, Hong Kong, yang digelar Persatuan Dakwah Victoria Hong Kong, Ahad (22/7).
Saat Ustadz Zulkifli kembali ke tanah air dan tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 14.30 Wib, ia menjelaskan kepada wartawan perihal yang terjadi.
Ustadz Zulkifli menjelaskan, ia tiba di Bandara Hong Kong Sabtu sore, namun oleh petugas langsung diarahkan ke ruangan imigrasi. “Dan saat itu langsung diurus tiket pulang, namun ternyata jadwal sore sampai malam sudah penuh sehingga harus pulang besoknya (Ahad pagi) jadi harus nginep dahulu. Nah kesempatan itu mereka gunakan untuk interview sedalam-dalamnya tentang saya, kegiatan saya, keluarga saya, masa lalu saya dan seterusnya. Aneh, hal-hal yang gak penting ditanyakan, istri, anak-anak dan macam-macam yang intinya bukan urusan mereka. Lima jam lebih saya diintrogasi,” ungkapnya kepada wartawan, Ahad (22/7/2018)
Ustadz Zulkifli mengatakan, pihak imigrasi tidak mau menjelaskan apa alasan dirinya dilarang kegiatan di Hong Kong. “Mereka cuma menyampaikan minta maaf karena saya tidak diizinkan masuk, karena ada kepentingan pihak elit, top secret, ini masalah orang-orang atas negara lah, saya tidak mengerti bahasanya,” tuturnya.
Ustadz Zulkifli merasa aneh dengan penolakan tersebut, padahal sebelumnya pada akhir 2016 ia masih lancar masuk Hong Kong dan masih bisa berdakwah. “Tapi sekarang dicekal dan alasannya tidak jelas, apakah ini ada hubungannya dengan 2019 atau apa saya tidak mengerti, mereka juga tidak menjelaskan apa alasannya terkait kejadian ini,” tambahnya.
Meski demikian, kata Ustadz Zulkifli, perlakuan pihak imigrasi dinilainya cukup baik. “Itu karena kita juga tidak melakukan perlawanan, kita kooperatif saja,” tuturnya.
Ustadz Zulkifli juga tidak mengetahui apakah pelarangan ini berkaitan dengan kasus sebelumnya. “Saya tidak tahu, sebelumnya Ustadz Abdul Somad juga dilarang, padahal beliau juga tidak terkait apa-apa. Tetapi kalau saya menilai, ustaz-ustaz yang bisa menggerakkan umat, sepertinya namanya sudah disebar oleh entah pihak siapa sehingga sulit berdakwah di negeri-negeri non muslim,” ungkapnya.
Selain itu, Ustadz Zulkifli juga mengungkapkan bahwa ia kehilangan handphonenya. Ia mengira hilangnya di pesawat, namun baru sadar ketika mau diintrogasi oleh pihak imigrasi
Atas kejadian ini, Ustadz Zulkifli meminta maaf kepada pihak pengundang. “Kepada pihak pengundang yang ingin mengundang dai dan ulama dari kita-kita, mungkin menjelang 2019 sementara ditahan dulu atau ada jaminan aman bagi ustaznya. Dan para Ustadz menjelang keberangkatan untuk memastikan kesiapan disana, handphone juga dijaga agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
“Dan kepada umat, saya berpesan untuk terus mendoakan para ulama. Jangan melakukan penyampaian-penyampaian yang sifatnya liar yang akan merugikan perjuangan. Tahan lidah dan tahan tulisan sebelum semuanya betul-betul jelas, jangan memberikan pernyataan apa-apa kecuali mengabarkan kalau Ustadz dicekal, itu tidak apa-apa. Jadi suasana menjelang 2019 ini kita sama-sama menahan diri,” pesan Ustadz Zulkifli. [syaf]