BANDUNG (voa-islam.com) - Associate Professor di University College of Bahrain (UCB) Ugi Suharto mendorong kepada para jurnalis yang ada di media Islam untuk ikut berkontribusi dalam meluruskan istilah-istilah yang pemaknannya tereduksi bahkan menyimpang.
"Sekarang ini kan di dunia sedang terjadi perang pemikiran atau ghozwul fikri. Di sini media Islam sangat punya peranan, misalnya soal meluruskan istilah-istilah yang sering dipakai oleh media-media maenstram yang kemudian menjadi tereduksi maknanya bahkan menyimpang khususnya dalam konteks ajaran Islam," katanya kepada wartawan usai memberikan kuliah khusus di salah satu hotel di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Ugi kemudian memberikan contoh-contoh istilah yang datang dari Islam namun ketika diganti dengan istilah yang lain itu menjadi tereduksi maknanya.
"Seperti kata pelaku Zina, ditulis saja langsung dengan kata Pelaku Zina jangan diganti dengan istilah PSK (pekerja seks komersil) itu kan sudah lain maknnya dan sudah hilang makna aslinya," jelas salah satu Pendiri Insist ini.
"Atau istilah lain misalnya tentang homoseks atau LGBT, kalau di Malaysia itu istilah pelaku hubungan sesama jenis itu disebut pelaku liwath. Ini kan lebih sesuai dengan hadits Nabi, termasuk istilah Islam Nusantara ini juga istilah yang sangat rentan disalahgunakan oleh kalangan Islam Liberal," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]