View Full Version
Jum'at, 17 Aug 2018

Kemerdekaan RI di Mata Ustaz Felix Siauw

JAKARTA (voa-islam.com)- Indonesia adalah salah satu Karunia Allah. Indonesia adalah perjalanan panjang dan perjuangan, bukan hanya proklamator tapi juga para ulama dan santri. Bukan hanya sekarang tapi sejak dulu kala. 

Adapun 17 Aqustus 1945, adalah pengingat bagi kita, bahwa ada hasil dari perjuangan, ada kebebasan setelah ketaatan, ada kenikmatan setelah pengorbanan. Menagapa Indonesia berharga bagi kita? Sebab ia punya ruh di dalamnya, adalah Islam yang menjadi nyawanya, adalah Islam yang membuatnya bernilai. Dari Samudera Pasai di Barat hingga Raja Ampat di Papua. Dari Demak Bintoro, Pajang hingga Mataram, sampai Indonesia, inilah sejarah panjang. Saat para wali dan ulama menginjakkan kaki di Nusantara, saat Alquran dibacakan di udara kita, saat itulah Allah meniupkan ruh pada bumi paling timur dunia Indonesia punya cerita, 73 tahun itu hanyalah satu jilid dari kisah yang sudah dan akan tertulis. Tentang dakwah dan cinta, membumikan Kitabullah dan Sunnah.

Hari ini kita diingatkan, bahwa 73 tahun yang lalu, jiwa-jiwa mulia yang dibangkitkan dengan kalimat takbir itu berjuang untuk lepas dari penjajahan fisik dan pikiran. Kita diingatkan bahwa para ulama dengan ilmu Islamnya itu yang jadi pemimpin terdepan, pembimbing para negarawan, pengasuh para mujahid. 

Kita diingatkan akan darah merah yang tertumpah, bersanding dengan kesucian putih niat dalam jiwa, tak mau tunduk pada kedzaliman dan kesewenangan. 

Perjuangan untuk lepas dari penyembahan sesama manusia, menuju penyembahan hanya pada Tuhan manusia. Sesuai perintah Islam. Dari situlah mewujud makna peringatan ini, bahwa kemerdekaan itu adalah pengakuan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa", begitu indahnya. Dan sekarang giliran kita, menyambung semangat dari ruh yang sama tercelup cinta kepada Islam. Melanjutkan perjuangan ulama, mendakwahkan Islam. Terus memerdekakan negeri ini, sampai kapanpun dari penyembahan sesama manusia, menuju hanya pada penyembahan pada Allah subhana wa ta’ala.

*Felix Siauw


latestnews

View Full Version