GIRI MENANG (voa-islam.com)--Maraknya isu kristenisasi yang mendompleng kegiatan relawan saat memberi bantuan dan trauma healing sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut cukup menghebohkan di suasana tanggap darurat dan membuat Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid segera berreaksi.
Bertempat di Aula Kantor Desa Sandik, Fauzan mengumpulkan para Tuan Guru (Kiyai, red) dan para guru ngaji se Kecamatan Batulayar, Selasa (28/8).
"Kita kadang terlalu reaktif tanpa berbuat apa-apa. Kita sering cuma diam tapi mengeluh," ucap Fauzan mengawali lontaran kritiknya.
Ia mengaku, setelah mendapat informasi tentang isu itu langsung meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan pihak Pemkab. Lobar untuk segera menyikapi persoalan tersebut dengan menyusun langkah-langkah yang lebih implementatif agar suasana penanganan bencana menjadi tetap kondusif.
"Saya yakin dan dari pantauan saya, di setiap pengungsian pasti ada mushalla atau masjid darurat," ujar Fauzan.
Ia lalu meminta para Tuan Guru dan ustadz di daerah pengungsian agar segera memulai kegiatan-kegiatan pendidikan agama, utamanya bagi anak-anak.
"Mulailah pimpin kegiatan zikiran atau hiziban. Di samping untuk menangkis isu, itu juga untuk menguatkan mental," pinta Fauzan sambil menjanjikan akan membantu penyiapan Al-Qur'an dan buku Iqra'.
Fauzan berharap, isu kristenisasi itu tidak mengganggu proses awal transisi pemulihan pasca gempa. Di samping untuk menjaga kondisi mental spiritual para pengungsi, Fauzan berharap melalui forum itu stabilitas keamanan masyarakat dapat semakin terjaga.
"Dalam kondisi cemas karena gempa seperti sekarang ini, penguatan rohani menjadi sangat penting," pungkas Fauzan dengan menjelaskan aneka isu dan berita hoax yang telah meresahkan warganya.
Seperti di ketahui, masa runtutan gempa yang terjadi di Pulau Lombok diikuti juga oleh isu yang sempat meresahkan warga. Isyu itu beredar secara massif melalui media sosial.
Mulai dari isu tsunami, gerombolan perampok dan maling, fenomena mistik bekas tapak tangan dan kaki, serta isyu terakhir adalah kristenisasi.
Untuk itu Fauzan meminta semua pihak memperhatikan hal tersebut, seperti oleh para Tuan Guru di MUI dan para penyuluh agama Islam dari Kemenag.
Salah seorang tokoh masyarakat yang hadir, Ustadz H. Sidki Abbas mengaku melalui Dewan Dakwah Islamiyah (DDII) menemukan kebenaran adanya kegiatan yang diindikasikan sebagai kegiatan kristenisasi di Kabupaten Lombok Utara. Untuk itu pihak DDI pun membuat tim yang bergerak di bidang penguatan mental keislaman.
"Kamipun sudah mulai turun untuk melakukan dakwah kepada saudara-saudara kita kaum muslimin di pengungsian," tutur Sidki.* [Syaf/voa-islam.com]