JAKARTA (voa-islam.com) - Aktivis Islam yang juga pengurus Mualaf Center Indonesia (MCI), Steven Indra Wibowo, menegaskan bahwa isu adanya upaya Kristenisasi khususnya di daerah bencana merupakan fakta dan bukan hoax. Namun khusus untuk kasus yang lagi ramai sekarang, beliau menyatakan bahwa aksi Kristenisasi tersebut lebih dilakukan oleh oknum karena dari pihak PGI (Persatuan Gereja Indonesia) NTB sendiri sudah menyangkalnya.
"Isu seperti itu (Kristenisasi) kemungkinan besar memang ada dan dilakukan oleh oknum bukan oleh organisasi gereja resmi, pihak PGI NTB sendiri sudah menyangkalnya dan menyatakan tidak tahu menahu akan hal ini. Dan aksi ini dilakukan oleh oknum yang bukan warga NTB, jadi warga non muslim NTB tidak tahu menahu tentang adanya kegiatan seperti ini," ungkap pria yang akrab disapa Koh Steven ini kepada voa-islam.com dalam pesan WhatsAppnya Selasa (4/9/2018).
Kegiatan yang dimaksud adalah dengan pemercikan air, di mana videonya sudah viral di sosial media dan ada juga video yang menunjukan adanya kiriman buku-buku non Islam serta karpet yang bertulisan ayat-ayat agama tertentu.
Steven sendiri mengakui bahwa dia belum mengetahui darimana datangnya barang-barang seperti itu dan sesuai pembicaraannya dengan Kapolda, pihak kepolisian akan menginvestigasi siapa pelakunya, karena ini jelas-jelas meresahkan masyarakat.
Untuk kasus di NTB ini, Steven lebih memilih diksi adanya pendangkalan aqidah daripada aksi Kristenisasi ataupun pemurtadan karena menurutnya masyarakat Muslim NTB sudah cukup kuat aqidahnya.
"Kalau kristenisasi mungkin saya bilang bukan karena yang saya lihat adalah pendangkalan aqidah. Dari video dan bukti yang ada, mereka hanya berusaha mendangkalkan aqidah muslim. Masyarakat NTB cukup kuat aqidahnya untuk dimurtadkan, namun jika di dangkalkan kemungkinannya iya, mereka masyarakat dalam keadaan trauma pasca bencana," tandas Steven.[fq/voa-islam.com]