View Full Version
Jum'at, 14 Sep 2018

GNPF-Ulama: Ijtima Ulama Ke-2 Semangatnya Pergantian Presiden

JAKARTA (voa-islam.com), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan menggelar Ijtima Ulama ke-2. Ijtima Ulama ke-2 akan dilaksanakan pada pertengahan September 2018, kendati demikian panitia belum berkenen mengungkap lokasi kegatan acara, hanya menjelaskan pertemuan ulama ke-2 ini diadakan di Jakarta. 

Ijtima Ulama Ke-2 merupakan rangkaian dari Ijtima sebelumnya bertujuan membahas sejauh mana peran ulama dalam mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Karena panitia tidak semena-mena menjalankan rekomendasi Ijtima Pertama. Maka, kami menggelar Ijtima Kedua. Kami kembalikan kepada para ulama (soal arahan politik,red)," Kata Ketua GNPF-Ulama saat Konpers di RM Hayam Wuruk, Tebet, Jakarta Selatan, Yusuf Muhammad Martak, Kamis (13/9/2018).

Diketahui, Ijtima Ulama Pertama merekomendasikan pasangan Prabowo Subianto-Salim Segaf Al Jufri atau Prabowo Subianto-Ustadz Abdul Somad (UAS). Akan tetapi, karena keterbatasan situasi akhirnya Salim Segaf dan UAS tidak diambil menjadi Cawapres oleh Prabowo.

Maka, sesuai mekanisme akan digelar Ijtima kedua untuk menyikapi persoalan tersebut. Menurut Yusuf, Ijtima diadakan dengan semangat pergantian presiden 2019. Jadi tidak perlu ada pertanyaan soal kemungkinan dukungan bergeser ke paslon yang lain.

"Tidak akan ada abstain, atau berpindah kepada Paslon lain,"ujarnya. Yusuf mengatakan Ijtima kedua akan mengukur sejauh apa dukungan kepada Paslon, seiring dengan seberapa besar komitmen Paslon. "Kita mau melihat Ulama akan diposisikan seperti apa," cetusnya.

Lebih dari itu, Ijtima kedua nanti akan ditandatangani Pakta Integritas dengan paslon Prabowo-Sandi.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Ijtima Ulama, Nur Sukma menjelaskan Ijtima kedua ini akan diikuti sekitar 1000 peserta dari seluruh Indonesia, serta dihadiri olej Paslon Prabowo-Sandi dan para pimpinan parpol koalisi. "Ijtima Kedua lebih besar pesertanya dari Ijtima sebelumnya,"tandasnya. (bil/voa-islam)


latestnews

View Full Version