JAKARTA (voa-islam.com) - Penolakan terhadap ustaz Abdul Somad berceramah di beberapa kota di Jawa hanya karena beberapa stafnya mengenakan topi bertuliskan kalimat Tauhid kemudian dikaitkan dengan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dinilai oleh Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif sebagai perilaku Islamofobia.
"Saya pikir gejala Islamofobia semakin nampak sehingga ada kalimat Laa Ilaha Ilallah langsung dituduhkan dan dikaitkan kepada Hizbut Tahrir," ujar Slamet kepada voa-islam.com usai acara Ijtima' Ulama II yang berlangsung di Jakarta pada hari Ahad lalu.
Padahal, menurut Slamet, kalimat tersebut adalah kalimat Tauhid yang memang seharusnya dijunjung oleh umat Islam.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa penisbatan kalimat Tauhid terhadap HTI, lebih kepada upaya mendiskriminasi HTI oleh pihak-pihak tertentu. Dan dirinya menyerukan umat Islam untuk tidak takut dan khawatir menggunakan atribut yang bertuliskan kalimat Tauhid.
"Jadi umat Islam tetap kibarkan panji Rasulullah, kibarkan panji Tauhid Laa Ilaha Ilallah jangan pernah takut," tandas Slamet.[fq/voa-islam.com]