View Full Version
Rabu, 26 Sep 2018

Din Ungkap Tantangan Berbahaya Bagi Dakwah

CIBODAS (voa-islam.com), Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan ada tiga tantangan dakwah Indonesia. Berdasarkan hasil kesimpulan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yang saat itu diketuai HM Amien Rais pada era 80-an. Tantangan itu diantaranya adalah sekularisasi, indigenisasi, dan siaran agama oleh agama lain di media massa.

“Tantangan ini riil dan masih berlangsung di Indonesia, baik ketiganya,” Kata Din saat memberi sambutan pada Pembukaan Jambore Dai Nasional Parmusi, Cibodas, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018).

Menurut Din, Sekularisasi berasal dari sekulerisme dan berjalan sesuai arus modernisasi di Indonesia. Paham ini berpandangan manusia hanya hidup saat ini di dunia. Sekulerisme menolak keberadaan hidup di akhirat setelah kematian. Paham ini bertolak belakang dengan aqidah Islam yang meyakini ada kehidupan setelah kematian.

"Sekulerisasi itu berbahaya, karena sekulerisme berpandangan hidup hanya ada di sini dan saat ini, tidak ada kehidupan nanti, sedangkan Islam al imanu yaumil akhir, ada kehidupan di akhirat," jelas mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu.

Tantangan kedua, indigenisasi adalah upaya menghidupkan kembali ajaran dan budaya pra-Islam yang merusak akidah umat. Selanjutnya, adalah penyiaran agama kepada agama lain untuk mengajak umat Islam pindah keyakinan.

“Penyiaran agama berujung pada pemurtadan besar-besaran umat Islam,"cetusnya.

Selain tiga tantangan tersebut, umat Islam masih dihantam tantangan lainnya, yakni dekadensi moral pada generasi muda dan tua.

"Ditengah tantangan ini, bertambah tantangan lainnya, yaitu gejala dan fakta sebagai arus demoralisasi, ketika banyak warga bangsa kehilangan pegangan moral dan akhlakul karimah,"ujarnya.

Demoralisasi, sambung Din, membuat umat terjebak dalam kemaksiatan. Din menyebutnya sebagai kemaksiatan itu terorganisasi.

"To organize maksiat, tidak hanya melanda generasi tua, tapi melanda juga generasi tua," tuturnya. (bil/voa-islam)

 


latestnews

View Full Version