CIBODAS (voa-islam.com), Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan bangsa Indonesia tengah menghadapi tantangan dekadensi moral, salah satunya akibat arus liberalisasi sebagai kelanjutan paham sekulerisme.
"Liberalisasi masuk ke dalam kehidupan politik terjadilah liberalisasi politik, masuk ke ekonomi, terjadilah liberalisasi ekonomi, menyebabkan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin," Kata Din saat memberi sambutan pada Pembukaan Jambore Dai Nasional Parmusi, Cibodas, Jawa Barat, Selasa lalu (25/9/2018).
Selain itu, liberalisasi juga masuk ke dalam budaya bersamaan dengan sekulerisasi dan modernisasi. Salah satunya, fenomena masuknya budaya K-Pop ke Indonesia Din mengaku perihatin dengan kondisi anak-anak muda mengidolakan K POP, anak-anak muda sampai histeris mendengar nyanyian band-band K-POP asal Korea.
"Ini adalah musibah bagi anak bangsa, karena kehilangan identitas keindonesiaannya dan kehilangan identitas keislamannya,"jelas mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.
Menurut Din, Indonesia menghadapi arus kerusakan sistem seperti diperingatkan al Quran. Bangsa Indonesia mengikuti thogut, sebuah sistem peradaban rusak, thogut mengeluarkan manusia dari cahaya kepada kegelapan.
Maka dari itu, lanjutnya, para dai perlu bersatu dan kompak dalam menebarkan dakwah Islam di Indonesia. "Mari kita ajarkan ukhuwah Islamiyah, Indonesia memang majemuk, tapi harus menjaga persatuan,"ujarnya. (bil/voa-islam)