CIBODAS (voa-islam.com)--Forum Jurnalis Muslim (Forjim) berkesempatan memberikan Studium Generale dan pelatihan jurnalistik dalam Jambore Dai Nasional Parmusi di Cibodas, Jawa Barat, Rabu Malam (26/9/2018). Ketua Umum Forjim, Dudy Sya'bani Takdir mengatakan bahwa dakwah melalui media atau tulisan sangat urgen di masa sekarang.
"Dakwah jangan hanya dengan lisan, tapi juga dengan tulisan, bahkan di era milenial dakwah harus ditingkatkan melalui video," kata Dudy.
Menurutnya, dunia hari ini dalam kondisi borderless, tidak lagi memiliki batasan-batasan. Masyarakat di belahan dunia manapun dapat mengakses informasi dari berbagai negara denagn sangat cepat.
"Kegiatan hari ini (Jambore) saja sudah di baca kawan kawan kita di Malaysia, Mesir. Karena dampak kecanggihan teknologi," ujar Dudy.
Selain itu, kondisi saat ini arus informasi sudah sangat deras, sehingga seseorang sering terjebak berita bohong atau hoax. Karena, kecepatan informasi tidak diimbangi dengan kemampuan berpikir yang baik. Oleh karena itu, imbuh Dudy, belajar jurnalistik sangat urgen bagi perjalanan dakwah para dai.
"Apalagi, umat Islam sering dicap penyebar hoax, padahal sebenarnya tidak. Karena umat islam memiliki kaidah Jurnalistik Kenabian, untuk verifikatif atau tabayun,"tuturnya.
Dudy menegaskan bahwa dakwah di media massa dan media sosial sangat urgen. Terkait media sosial diungkap bahwa masyarakat di muka bumi sekira 2,5 Milyar berhubungan dengan media sosial. Selanjutnya, Dudy mengungkap fakta-fakta konglomerasi media massa, sebab media massa sangat menentukan dalam mencapai tujuan seseorang. Maka dari itu, Dudy mendorong agar penguasaan jurnalistik harus menjadi prioritas para dai.
"Napoleon Bonaparte pernah mengatakan bahwa tulisan empat orang wartawan lebih menakutkan dari seribu tentara. Dan, siapa yang menguasai media, maka dia akan menguasai dunia,"kutipnya.
Dalam kesempatan itu, Dudy juga memperkenalkan program One Masjid One Journalist (OMOJ) Forjim. Bagi para dai yang ingin mengembangkan diri menjadi Jurnalis kompeten dapat menghubungi Forjim.
"Kita sudah pernah bicara kerjasama dengan Parmusi untuk mengembangkan satu kecamatan satu Jurnalis Muslim, bila perminta silahkan disiapkan kita tidak memungut bayaran,"tandasnya.
Seusai Studium Generale sejumlah instruktur Forjim memberikan pelatihan jurnalistik dasar kepada para dai.* [Syaf/voa-islam.com]