View Full Version
Rabu, 03 Oct 2018

Milad ke-73, GPII Diharap Mampu Hadapi Perubahan Zaman

JAKARTA (voa-islam.com), Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar syukuran Milad organisasinya ke-73 di Markas GPII, Menteng Raya No.58 Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Ketua Umum GPII, Masri Ikoni mengatakan peringatan Milad GPP harus dimaknai menjadi titik awal fase perubahan gerakan.

Karena menurutnya, sejarah belum berpihak kepada GPII. Pada tahun 1963 harus berhadapan dengan tirani negara dengan dilarang dan dibubarkannya Gerakan itu oleh Soekarno.

"Saat itu, GPII kehilangan banyak hal, termasuk hampir kehilangan nyawanya," kata Masri di Menteng Raya no.58, Selasa Malam, (2/10/2018).

 Lanjut Masri, GPII lahir disamping dari spirit para pemikir seperti M. Natsir, Anwar Tjokroaminoto, dan Wahid Hasyim. GPII juga lahir dari spirit Rapat Ikada. Saat Rapat Raksasa Soekarno menegaskan bahwa bangsa Indonesia merdeka daei hasik perjuangan rakyat Indonesia bukan hadiah dari Jepang.

"Dari sana para Pemuda melakukan rapat bergeser dari Monas, tercetuslah gagasan harus ada gerakan Pemuda, tokoh-tokoh di sana kebanyakan dari Sekolah Tinggi Islam, di situ mahasiswanya menjadi pendiri gerakan Pemuda Islam," jelasnya.

Masri menegaskan bahwa GPII harus siap menghadapi tantangan dan perubahan zaman. Dia menjelaskan bahwa di zaman modern ada tiga tantangan umat manusia. Tantangan pertama adalah wabah penyakit, tantangan kedua adalah bencana alam seperti gempa.

"Karena, hingga saat ini gempa tidak bisa diprediksi. Ini menjadi tantangan bagi manusia untuk mengatasinya," cetusnya.

Sedangkan tantangan ketiga, adalah pemimpin yang zalim. Dunia telah mengalami banyak fase kediktatoran bangsa-bangsa yang menimbulkan bencana peprangan, dari sana manusia berusaha mencari solusi agar kehidupan dapat berlangsung dengan damai.

"Manusia harus bersatu menghadapi tiga tantangan hal tersebut. Ada tidaknya hari ini pemimpin yang zalim, itu akan menjadi diskursus, sebab dalam perspektif politik masing-masing akan berbeda,"ujarnya.

GPII juga harus siap menghadapi era digital 4.0, situasi zaman yang bergerak cepat karena perkembangan teknologi informatika.

"Kita  harus tangkap perubahan ini, bahkan saya pernah membuat konsep agar rapat pengurus se-Indonesia bisa melalui online,"tutur Masri. Milad GPII ke-73 berlangsung sederhana, selain dihadiri oleh kader-kader GPII sekitar Jabotabek, juga sempat dihadiri oleh beberapa pejabat instansi negara. Milad GPII juga dimeriahkan oleh iringan hadrah shalawatan dan pemotongan tumpeng. (bil/voa-islam)

 


latestnews

View Full Version